Kades Sukimin : Desa Jamprong Butuh Jembatan

BOJONEGORO - Jembatan desa Jamprong yang menghubungkan ke desa Singget Kecamatan Bleboh Kabupaten Blora sejak hampir tahun sila roboh . Itu terjadi lantaran jembatan yang menggunakan bahan material kayu glugu ( pohon kelapa) karena dimakan usia. Praktis sejak jembatan satu satunya roboh desa Jamprong yang  geografisnya diantara perbukitan , dan merupakan daerah desa pertanian ,perkebunan itu tersisolir dari daerah desa sekitarnya.

Warga desa yang mayoritas berprofesi petani kesulitan untuk mendistribusikan hasil pertanian maupun perkebunan. Sebab, terkendala oleh minimnya infrastruktur desa seperti jembatan dan jalan. " Kondisi desa  kami memang membutuhkan perhatian. Infrastrukturnya terbatas, namun kami tetap berjuang membangun desa bersama warga," aku Sukimin, Kades Jamprong.

" Desa kami punya satu jembatan, dan  jembatan ini satu - satunya akses yang menghubungkan ke desa tetangga. Namun sudah lama tidak berfungsi karena ambruk. Praktis  kami tidak bisa jalin komunikasi dengan desa sekitar utamanya dengan desa perbatasan Blora ," terangs Sukimin.

Padahal desa Jamprong tambah Sukimin merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang cukup produktif. Desa Jamprong saat ini memiliki tanaman aneka buah - buahan , seluas 50 hektare. Saat ini hampir semua tanaman sudah berbuah. " Tapi hasil produk perkebunan berupa buah - buahan belum dapat dipasarkan keluar, karena terbentur infrstruktur jalan dan jembatan ,"   ujar Sukimin lagi.

Sehingga praktis hasil panen desa belum termanfaatkan secara optimal guna meningkatkan  incom untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga desa Jamprong. Selain itu , kondisi geografis Desa Jamprong yang berbukitan ditambah pengembangan penanaman pohon buah - buahan diatas lahan 50 hektar dimana sekarang sebagian besar tanaman sudah mulai berbuah bisa dikembangkan menjadi daerah wisata alam, seperti didaerah Kabupaten Malang, dan Batu." Namun sayang meski Jamprong view nya sangat bagus, bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata, belum mampu terkelola secara baik ,"ujar dia.

Untuk membuka isolasi Jamprong dari desa sekitarnya, sekaligus memaksimalisasi potensi produksi pertanian milik petani desa, Sukimin atas aspirasi warga meminta kepedulian perusahaan pemegang eksplorasi tambang desa Jamprong punya kepedulian yang konkret dengan membantu membangun jembatan baru pengganti jembatan yang roboh. "Saya  minta perusahaan eksplorasi membantu membangun jembatan, dan jalan desa. Permintaan sama juga saya kepada Pemkab Bojonegoro. Sebab, desa kami sangat berpotensi dikembangkan seperti desa - desa lain ,"  pinta Sukimin.

Sukimin mengaku tak bisa berdiam diri. Lewat Musrenbang desa, Sukimin membuat Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Desa (RAPBDES) sebagai pegangan pelaksanaan pembangunan desa tahun 2017. Diback -up  RAPBDES dan Dana Desa  bersama ADD tahun 2017 Sukimin berhasil melakukan pembangunan jalan poros desa sepanjang sekitar 600 m menggunakan bahan materian hotmix, untuk TPT sekitar 900 m. 


" Bukan hanya itu kami juga dibantu pihak pertamina. Jalan desa sepanjang hampir 5 km di aspal hotmix oleh  pertamina.  Saat ini yang kami butuhkan jembatan, mohon Pertamina dan pemkab bisa membantu mewujudkan harapan warga desa memiliki jembatan  desa ," harap Sukimin. (cip)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement