Mengaku Dosa Masa Lalu , Cuma Digaji Rp 8 Juta , Dirut PD RPH Surabaya Siap Mundur

Surabaya Newsweek- Kasus polemik penyertaan modal dengan tujuan revitalisasi bangunan di Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan ( PD RPH ) Surabaya, sebesar Rp. 30 Miliar yang mulai awal ditolak oleh, Pemerintah Kota, berujung Dirut RPH mengandeng pihak DPRD Kota Surabaya, untuk turut serta mendesak dan menekan Walikota Surabaya, untuk bisa merealisasikan revitalisasi bangunan RPH , melalui penyertaan modal dari Pemkot Surabaya.

Namun Tri Rismaharini Walikota Surabaya, tidak gentar sedikitpun jika Dirut PD RPH mengadeng Komisi B DPRD Kota Surabaya, karena saat ini Walikota Surabaya telah menyerahkan kasus ini kepada Kejaksaan Tanjung Perak, untuk menyelidiki manajemen PD RPH , yang dicurigai ada uang yang hilang.

Menanggapi tudingan Walikota Surabaya, Teguh Prihandoko Direktur Utama (Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan ( PD RPH ) Surabaya menjelaskan, terkait manajemen amburadul itu karena,  dosa masa lalu, saya  baru menjabat 8 bulan di PD RPH.

“Kalau masalah Ibu Walikota mengatakan manajemen amburadul di PD RPH, itu kan dosa masa lalu mas, saya baru menjabat Dirut 8 bulan di RPH, itu bukan eranya saya,” dalih Teguh Prihandoko Dirut PD RPH Surabaya.

Masih Teguh, apalagi saya menjadi Dirut Cuma digaji Rp. 8 Juta , itu masih lebih besar gaji saya sewaktu sebelum menjadi Dirut RPH, bahkan 2 kali lipat lebih besar dari gaji di RPH saat ini, kalau memang Walikota menginginkan saya mundur dari jabatan Dirut , saya siap mundur.

“ Gaji Dirut di PD RPH sebulan cuma Rp. 8 Juta, tapi waktu saya kerja diluar malah gajinya lebih besar dua kali lipatnya, tapi kalau memang Walikota menginginkan saya mundur , saya siap kapanpun, kalau ada perintah dari Walikota,”tandasnya.

Sepertinya Dirut PD RPH Teguh Prihandoko ini kurang peka, padahal Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa, kalau tidak mampu mengapa glamar kerja jadi Dirut PD RPH, itulah kata – kata Risma ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya.


Teguh Prihandoko juga menjelaskan bahwa modal yang ada di PD RPH sekarang ini tinggal Rp. 1 Miliar , sedangkan karyawannya 80 Orang, ia menambahkan bahwa karyawan RPH itu terlalu banyak, seharusnya 40 Orang sudah cukup untuk mengakomodir kinerja yang ada di PD RPH. Bersambung ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement