Ribuan Pencari Kerja Serbu BKT di GOR Delta Sidoarjo

SIDOARJO - Pertumbuhan bidang industri di Kabupaten Sidoarjo begitu pesat, ada perusahaan skala besar hingga kecil, bahkan diantaranya juga terdapat perusahaan asing.

Hal inilah yang menjadi alasan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan – perusahaan di Kabupaten Sidoarjo untuk kebutuhan tenaga kerjanya. Selain itu untuk mencari solusi terhadap permasalahan pengangguran”.

Hal ini disampaikan oleh Drs. Fauzi Isfandiari Staf Ahli Bupati pada Pembukaan Bursa Kerja Terbuka tahun 2017 di Lapangan Tennis in door GOR Sidoarjo, Kamis (12/10).

Bursa kerja ini membuka sebanyak 2500 lowongan kerja dari 56 perusahaan berpartisipasi dalam Bursa Kerja kali ini. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat, khususnya para pencari kerja yang telah mempunyai Kartu Pencari Kerja. Dimana para pencari kerja akan bertemu langsung dengan perusahaan yang membutuhkan SDM mereka.

Ada sekitar 4500 pencari kerja yang hadir untuk mengikuti Bursa Kerja pada hari ini. Mereka sangat antusia mengikuti Bursa Kerja Terbuka ini, dengan melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang mereka tuju.Untuk jenjang pendidikan yang dibutuhkan dari Bursa kerja ini mulai dari lulusan SLTA hingga sarjana.

Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH, dalam sambutannya sangat menyambut BKT ini karena bisa menekan angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo. Dan setiap pencari kerja akan mendapat perlakuan yang sama pada Bursa Kerja Terbuka ini.

Permasalahan tenaga kerja mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak, untuk itu perlu adanya koordinasi terutama oleh pemerintah daerah dengan instansi terkait dan perusahaan dalam rangka penempatan tenaga kerja berdasarkan skill yang dimiliki.

Dan untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas Pemerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo melaksanakan pelatihan – pelatihan yang masuk dalam program kerja Disnaker, serta pelatihan bagi siswa didik di SMK – SMK, agar mereka mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

“Karena di era MEA ini, kita tidak bisa melarang tenaga kerja asing untuk bekerja disini, tetapi kami hanya bisa menghimbau dan berharap kepada para pengusaha, agar memprioritaskan penduduk sekitar untuk bekerja di perusahaan tersebut,” ungkap Cak Nur. (had)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement