Harga Naik, Pemkot Surabaya Galakkan Operasi Pasar

Surabaya Newsweek- Pemerintah Kota Surabaya menggalakkan operasi pasar (OP) untuk menekan harga beras yang mulai merangkak naik di pasaran. Bahkan, Dinas Perdagangan Kota Surabaya menambah titik operasi pasar, dari yang awalnya hanya dua atau tiga titik, kini ditambah menjadi lima titik setiap harinya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sudah kerjasama dengan beberapa pihak untuk menggelar operasi pasar di lima titik itu. Sebab, Pemkot menjual beberapa komoditi yang bermacam-macam, seperti telur, gula, bawang merah, bawang putih dan beberapa komoditi lainnya. Jualannya pun tidak terlalu resmi dan tidak memakai tenda-tenda.

“Jualannya di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan dengan menggunakan pickup. Pokoknya yang penting menggelar operasi pasar, supaya harganya tidak naik,” kata Wali Kota Risma di ruang kerjanya, Selasa (16/1/2017).

Operasi pasar itu, kata dia, harganya harus normal dan tidak boleh lebih mahal. Bahkan, ketika kerjasama dengan pihak ketiga, harganya pun harus normal dan harus lebih murah. “Jadi, rata-rata harganya harus normal. Kalau lebih mahal, ngapaian harus mengadakan operasi pasar, tidak ada gunanya nanti,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih mengatakan setiap hari pihaknya selalu mengecek kondisi harga di pasaran, termasuk harga beras yang mulai merangkak naik. Makanya, operasi pasar ini diharapkan mampu menstabilkan harga beras. “Jadi, ini senjatanya untuk menstabilkan harga beras. Mulai hari ini kami gelar operasi pasar di lima titik,” kata Arini di ruangan kerjanya.

Adapun lima titik yang menjadi tempat operasi pasar hari ini adalah halaman Kelurahan Jeruk Kecamatan Lakarsantri Jalan Jeruk 125, halaman Kelurahan Sambikerep Kecamatan Sambikerep Jalan Sambikerep 121, Jalan Rungkut Kidul gang 1 RW 10 Kecamatan Rungkut, halaman kantor Kecamatan Gununganyar Jalan Gununganyar Timur no.62, dan distributor center yang dilakukan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tambaksari.

“Operasi pasar dimulai pukul 08.00 dan ternyata cepat habis. Animo masyarakat cukup tinggi, sehingga kami akan terus menggelar operasi pasar ini,” tegasnya.

Dalam operasi pasar kali ini, pihaknya membawa beberapa komoditi seperti beras, gula, daging, minyak goreng, bawang putih , bawang merah dan beberapa komoditi lainnya. Khusus untuk beras, Dinas Perdagangan membawa 100-200 karung yang isinya perkarung 5 kilogram. “Harganya cukup murah, hanya Rp 9.400 perkilogram. Harga ini lebih murah dibanding di pasaran yang sudah mencapai Rp 12-13 ribu perkilogram,” imbuhnya.

Menurut Arini, dengan adanya operasi pasar ini, tidak ada lagi pedagang yang memanfaatkan kenaikan harga, sehingga harga komoditi di Surabaya, terutama beras bisa kembali stabil. “Melalui cara ini, tidak ada lagi pedagang yang aji mumpung,” ujarnya.

Arini memastikan operasi pasar ini akan terus digenjot. Ia pun mengaku sudah menyusun jadwal operasi pasar ke depannya. Khusus untuk tanggal 17 Januari 2018 besok, Dinas Perdagangan akan menggelar operasi pasar di Kecamatan Asemrowo, Krembangan, Tenggilis Mejoyo dan Benowo. 
“Besok, kami menggelar operasi pasar di lima titik di 4 kecamatan, begitu juga di hari-hari berikutnya,” kata dia.

Sedangkan di tanggal 18 Januari 2018, operasi pasar digelar di Kecamatan Mulyorejo, Bulak, Jambangan, dan Dukuh Pakis. Pada tanggal 19 Januari 2018, operasi pasar di Kecamatan Tambaksari, Gubeng, Bubutan, dan Genteng.


“Operasi pasar semacam ini sudah kami galakkan selama tahun 2017 dan akan dilanjutkan pada tahun 2018 ini. Pada tahun 2017, kami sudah menggelar sebanyak 524 operasi pasar, dan tahun ini hingga tanggal 15 Januari 2018, kami sudah menggelar 20 operasi pasar di beberapa titik di Kota Surabaya,” pungkasnya. (Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement