Merdeka Sampah 2018, Risma Angkat Tema Internasional


Surabaya Newsweek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melaunching program Merdeka dari Sampah (MDS) 2018 di Graha Sawunggaling, Jumat (20/4/2018). Program tahunan yang sudah memasuki tahun ke 10 ini mengangkat tema “Ayo Rek Stop Nyampah Plastik”.

Wali kota Risma menilai, tema Merdeka dari Sampah tahun ini bertaraf internasional. Sebab, semua negara di dunia sudah sepakat untuk mengurangi sampah plastik. Apalagi, sampah plastik itu merupakan sampah yang tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik itu.

“Coba bayangkan, kalau semuanya pakai plasti, lama kelamaan kita akan hidup di atas plastik. Makanya, tema kali ini saya kira sudah tema internasional karena sudah sepakat untuk mengurangi sampah plastik,” kata Wali Kota Risma seusai melaunching merdeka dari sampah 2018.

Menurut Wali Kota Risma, semakin lama semakin banyak sampah plastik. Bahkan, ia sempat menemukan saluran di Dharmawangsa ketutupan sampah plastik seperti botol-botol air mineral. Karena ketutupan dan hujan lebat, maka di daerah itu tergenang.

“Sebenarnya saya sangat mudah untuk membersihkannya, tapi itu kan menimbulkan genangan. Saya juga heran kenapa harus buang sampah di saluran, kenapa tidak mau sebentar saja membuang sampah itu di tempatnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, mantan Kepala Dinas Kebersihan Kota Surabaya itu meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama mengurangi sampah plastik ini. Bahkan, ia meminta kepada kader lingkungan yang tersebar di Kota Surabaya untuk masuk ke sekolah-sekolah dalam mengurangi sampah plastik jajan anak-anak sekolah.

“Ayo kita nanti lihat sama-sama, bagaimana supaya bisa dikurangi. Mungkin salah satu solusinya setiap anak harus bawa gelas dan piring sendiri ke sekolah, sehingga ketika jajan tidak lagi menggunakan plastik,” tegasnya.

Wali Kota Risma juga menjelaskan bahwa Kota Surabaya itu tidak mempunyai tambang emas, tambang minyak dan pemandangan yang sangat bagus. Namun, Surabaya punya warga yang sangat luar biasa untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan mengangkat Surabaya ke tingkat dunia.

“Hal ini penting karena apabila kita tidak sama-sama menjaga lingkungan Surabaya, maka tidak ada lagi yang akan berkunjung ke Surabaya, sehingga kota ini akan ditinggalkan. Kalau kota ini ditinggalkan, maka anak cucu kita akan kesulitan mencari kerja dan mencari uang,” ujarnya.

Makanya, dengan adanya Merdeka dari Sampah ini diharapkan semua RT dan RW se Surabaya dapat mengikutinya. Tujuan utamanya untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungannya dan sama-sama menjaga kebersihan Kota Surabaya. “Tidak apa-apa meskipun kalah, yang penting kita partisipasi untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan,” kata dia.

Bahkan, Wali Kota Risma meminta kepada pihak kelurahan yang hadir saat launching untuk mengikut sertakan warganya setiap RW satu peserta. Ia pun berencana untuk membuat surat edaran yang akan disampaika kepada RT/RW se Surabaya supaya mengikuti Merdeka dari Sampah itu. 

 “Nanti saya akan buat surat edaran ke RT/RW yang jumlahnya sekitar 1.364 se Surabaya, supaya mereka bisa ikut. Nanti disebarkan ya Pak Lurah,” imbuhnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga terus mengajak kepada semua pihak untuk menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. Sebab, kebersihan itu merupakan bagian dari iman. “Ayo kita berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menjaga kebersihan,” harapnya. (Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement