KPK Geledah Rumah Wakil Bupati Terpilih Ketua DPRD Sekda Kadindik Kontraktor Tulungagung

TULUNGAGUNG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah ketua DPRD Tulungagung, Supriyono di Desa Mojoagung Kecamatan Ngantru. Supriyono juga ketua DPC PDIP Tulungagung sedang menjalankan ibadah haji. KPK mengamankan beberapa dokumen penting, penggeledahan selesai pukul 12.00 wib. 

Pada jam yang bersamaan mulai pukul 09.00 wib tim KPK  menggeledah rumah wakil Bupati petahana terpilih, Mariyoto Birowo di jalan raya Karangrejo Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo Tulungagung. KPK menyisir seluruh ruangan 2 koper berisi dokumen penting diamankan. Saat penggeledahan Mariyoto dan istri tidak ada di rumah, pada Selasa (28/8)

Di duga ada serangkaian keterlibatan proyek   infrastruktur yang melibatkan banyak pejabat. Selanjutnya tim KPK menggeledah rumah sekretaris daerah (sekda) Tulungagung, Indra Fauzi pelaksana harian (PLH) Bupati Tulungagung alamat Perum Bangau Putih Blok F/8 Desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru  Tulungagung. 

Tim KPK melanjutkan menggeledah rumah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Suharno di jalan Dr. Sutomo, 11/44 B Kelurahan Tretek Tulungagung. Suharno tidak di rumah hanya istri Suharno yang menyaksikan penyidik KPK menyisir seluruh ruangan, kamar mandi, gudang. 

KPK juga menggeledah rumah Kontraktor Santoso merupakan adik Mariyoto Bhirowo alamat Kelurahan Kutoanyar Kecamatan Tulungagung dan kontraktor Wawan Rt 03/Rw 07 Kelurahan Karangwaru Kecamatan Tulungagung.

Berdasarkan informasi, tim KPK masih berada di Tulungagung memeriksa saksi saksi baru dan lama untuk melengkapi berita acara pemeriksaan ( BAP ) tersangka Bupati terpilih Tulungagung petahana, Syahri Mulyo, tersangka Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Sutrisno, tersangka kontraktor Agung Susilo Prabowo ( Blitar ) sudah di tahan di KPK. 

Penggeledah di 6 tempat informasinya tim KPK menggunakan delapan unit mobil tiga diantaranya bergerak ke rumah Supriyono dan tiga ke rumah Maryoto Bhirowo dan dua memburu aset tanah milik Syahri Mulyo yang di peroleh setelah menjabat 2013-2018. 

Menyertakan bagian ukur BPN kelapangan, ada 13 aset yang di peroleh setelah menjabat di duga di atas namakan Syahri, istri dan anaknya. Dari 13 titik kordinat ada 5 titik kordinat yang belum di ketahui terus di lakukan pemburuan. (N70/Bb)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement