Surabaya NewsWeek- Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) rutin menggelar
Simulasi Mitigasi Bencana Kebakaran di perkampungan padat penduduk. Kali ini,
simulasi dilaksanakan di Kampung Keputran Kejambon II, Kecamatan Genteng,
Surabaya, Sabtu, (16/02/219). Simulasi ini sebagai bentuk preventif edukasi ke
masyarakat, agar saat terjadi peristiwa kebakaran mereka tidak hanya menjadi
penonton, namun tahu apa yang seharusnya dilakukan.
PLT Kepala Dinas
Pemadam Kebakaran (PMK) Irvan Widyanto mengatakan, kegiatan mitigasi ini pada
intinya adalah untuk menumbuhkan awareness (kesadaran)
masyarakat, saat terjadi peristiwa kebakaran, mereka diharapkan tahu apa yang
seharusnya dilakukan sembari menunggu petugas PMK datang ke lokasi. “Kami
sampaikan bahwa juru padam yang sebenarnya itu adalah warga. Kenapa demikian?
karena ketika ada kebakaran, selama menunggu petugas datang, yang kita inginkan
adalah warga berbuat apa ketika menunggu petugas datang,” kata dia disela-sela
acara simulasi mitigasi bencana kebakaran.
Karena itu, lanjut
dia, pada simulasi ini warga dilatih bagaimana teknik-teknik pemadaman api
secara manual, baik pada kebakaran akibat konsleting listrik, maupun dari gas
elpiji. Tidak hanya itu, mereka juga dilatih dengan teknik-teknik penyelamatan
dan evakuasi korban, sembari menunggu saat petugas medis tiba di Tempat
Kejadian Kebakaran (TKK). “Itu mereka kita latih semua, termasuk teknik-teknik
penyelamatan,” ujarnya.
Ia menyampaikan selain
melakukan sosialisasi mitigasi kebakaran, pihaknya juga melakukan evaluasi
kerja petugas PMK. Hal ini dinilai penting, untuk evaluasi ke depan para
petugas di lapangan, saat terjadi peristiwa kebakaran, khususnya pada
perkampungan yang sulit dijangkau oleh mobil PMK. “Kita hitung semua, bagaimana
kecepatan mereka tiba di lokasi, kecepatan mereka untuk menggulung selang,
mulai dari mobil sampai TKK. Kita coba peralatan kita, seperti bronto, seberapa
jauh menjangkau permukiman, itu kita ukur semua,” jelasnya.
Irvan menuturkan,
kegiatan ini merupakan agenda rutin Dinas PMK Surabaya yang digelar bergantian
di tiap kecamatan. Saat ini, sudah ada 11 kecamatan yang mendapat sosialisasi
dan simulasi, diantaranya yakni di Kecamatan Bubutan, Sukomanunggal, Genteng,
dan Tegalsari. “Rencana kita dalam satu tahun ini, kampung-kampung di Surabaya
kita latih semua. Kita harapkan angka kebakaran di Surabaya bisa turun secara
signifikan,” tuturnya.
Pihaknya berharap,
dengan digelarnya simulasi mitigasi bencana kebakaran ini, dapat menumbuhkan
kesadaran masyarakat agar jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, mereka tidak
hanya menjadi penonton, namun melakukan hal-hal urgent yang
bisa dilakukan. “Ketika petugas pemadam datang, itu warga sudah tahu, mereka
tidak hanya melihat, tapi membantu kita memperlancar jalannya petugas menuju
TKK,” imbuhnya.
Dalam simulasi ini,
Dinas PMK Surabaya menggerahkan 4 unit Mobil PMK, 1 Bronto Skylift dan 2 motor
Walang Kadung, untuk menjangkau gang-gang sempit perkampungan. Tidak hanya itu,
mobil ambulance juga dipersiapkan untuk mengevakuasi para korban. Simulasi ini,
digelar seakan benar-benar terjadi peristiwa kebakaran, bahkan tak jarang dari
warga yang bertanya-tanya dimana lokasi kebakaran itu berlangsung.
Sementara itu, Ketua
RW 12 Kelurahan Keputran Kejambon Surabaya Selamet Hariyanto menyampaikan bahwa
simulasi kebakaran ini dinilai istimewa, sebab daerah mereka merupakan salah
satu kawasan padat penduduk, sehingga tingkat terjadinya kebakaran sangat
tinggi. “Terima kasih atas adanya simulasi ini, warga RW 12 merasa senang,”
kata dia.
Pada simulasi ini,
lanjut dia, pihaknya bersama warga juga langsung melakukan pembentukan tim
sebagai upaya preventif saat terjadi kebakaran. Mereka dibagi masing-masing
tugas, mulai dari pengamanan lokasi, pemadaman api, menghubungi Command Center
112, hingga membantu penyelamatan korban menuju titik lokasi evakuasi yang
telah ditentukan. “Saya berharap ke depan warga supaya lebih hati-hati lagi
masalah kebakaran,” pungkasnya. ( Ham )