BPBD Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi, Jadikan Perempuan Tangguh dan Tanggap Bencana

Kegiatan Sosialisasi perempuan tanggap Bencana yang diselenggarakan BPBD kota Probolinggo.

PROBOLINGGO - Bertempat di gedung Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar  kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana yang diikuti peserta sebanyak 120 orang, terdiri dari kaum ibu - ibu, pengurus DWP, Tim Penggerak PKK dan Organisasi Masyarakat Perempuan kota Probolinggo serta  narasumber Pingky Hidayati S.Psi, MPsi selaku Kasi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jatim dengan memberikan materi dan edukasi seputar bencana banjir, kebakaran, dan praktek kesiapsiagaan ketika terjadi gempa, Selasa (2/4). Agenda ini sesuai dengan tema Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) pada tanggal 26 April mendatang, 'Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana dan Rumah Menjadi Sekolahnya'.   

Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta kesiapsiagaan pemangku kepentingan dalam menghadapi resiko bencana. Pemerintah, masyarakat, dan swasta diharapkan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencana dan peserta dapat pembelajaran dasar terhadap tanggap darurat bencana dengan memberikan praktek dasar sehingga resiko bencana dan kerugiannya bisa diminimalisir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Prijo Djatmiko S.Sos, M.Si mengatakan Tujuan sosialisasi hari ini menggandeng kaum Ibu, yaitu untuk memberikan pendidikan kesiapsiagaan bencana di rumah tangga. "Latar belakang dilakukannya edukasi dan sosialisasi untuk kaum ibu - ibu atau perempuan dikarenakan beberapa kejadian bencana yang terjadi di dunia ini, korban terbanyak adalah ibu - ibu dan anak - anak, karena seorang ibu secara otomatis melakukan proteksi kepada anaknya ketika terjadi bencana tanpa tahu apa yang harus diperbuat. Untuk itu kami menggandeng DWP dan TP - PKK Kota Probolinggo sebagai langkah awal untuk diberikan sosialisasi dan edukasi sehingga bisa mensosialisasikan kepada anggotanya di OPD, menularkan ke masyarakat di lingkungannya, Dasa Wisma, dan keluarganya masing - masing," ujarnya.

Lebih lanjut, pria berkacamata itu menambahkan, secara berkelanjutan sosialisasi ini akan diteruskan ke lingkup kecamatan dan kelurahan. "Harapan kita seluruh masyarakat Kota Probolinggo bisa tangguh menghadapi bencana. Dengan kesiapsiagaan bencana kita bisa meminimalisir resiko yang ada, daripada kita tidak mengetahui sama sekali harus berbuat apa ketika terjadi bencana," imbuhnya.

Menurut Prijo, dari kajian resiko kebencanaan di Kota Probolinggo, ada lima potensi yang perlu diwaspadai yaitu, banjir kiriman/banjir karena curah hujan yang tinggi, resiko kebakaran utamanya di wilayah permukiman, angin kencang, gelombang pasang, dan erupsi gunung Bromo.

Kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh DWP Kota Probolinggo, seperti yang disampaikan Ketua DWP, Tri Wahyuni Bambang Agus dalam sambutannya yang menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menghadapi bencana agar resiko yang ditimbulkan akibat bencana dapat ditekan melalui upaya meningkatkan peran perempuan dalam mitigasi bencana untuk meningkatkan dan mengurangi resiko bencana.

"Untuk itu pada kesempatan ini, kami sangat berharap kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana pada hari ini dapat memberikan gambaran yang jelas akan peran kaum perempuan dalam kesiapsiagaan bencana sebagai srikandi pelindung sekaligus penyelamat dalam keluarga,"ujarnya.

Sementara Wakil Wali Kota Probolinggo, HMS. Subri dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara. Peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah tentunya benar - benar menuntut perhatian dan koordinasi terpadu ketiga komponen yakni pemerintah, badan usaha, dan masyarakat untuk kesiapsiagaan ketangguhan dalam menghadapi bencana. "Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bencana ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat luas terhadap penyelenggaraan penanggulangan bencana khusunya dengan apa yang telah disusun dalam Peraturan Daerah Penanggulangan Bencana Kota Probolinggo dan juga menumbuh kembangkan peran aktif masyarakat sebagai komponen tiga pilar kebencanaan," ujarnya.

Wawali juga berharap kepada seluruh peserta yang hadir agar mengikuti kegiatan ini dengan baik dan seksama sehingga tema 'Perempuan Menjadi Siaga Bencana dan Rumah Menjadi Sekolahnya' serta tagline 'Siap Untuk Selamat' pada HKBN 2019 bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari - hari. "Tentunya kita selalu berharap dan berdoa agar Kota Probolinggo dapat terhindar dari marabahaya dan bencana alam. Semoga kita semua dalam lindungan ALLAH SWT, Amin," pungkasnya.

Kepala BPBD Priyo Djatmiko S.Sos, M.Si berharap kegiatan ini dapat memberi wawasan pada kaum perempuan dalam menyikapi adanya bencana utamanya dilingkungannya “Diharapkan kegiatan ini dapat memberi kontribusi pengetahuan bagi kaum perempuan dalam menyikapi adanya bencana yang terjadi.”Ujarnya. (Suh)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement