Soal Kondisi Risma, Organ Ginjal, Jantung , Pencernaan Bagus



Surabaya - Selama tiga hari Tri Rismaharini Walikota Surabaya di rawat di Rumah Sakit, saat Humas Pemkot Surabaya bersama Humas Rumah Sakit Umum ( RSU ) dr. Soetomo, yang dhadiri oleh, Direktur Utama ( Dirut ) RSU Soetomo Dr Joni Wahyudi dan Dr Hardiono Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Reanimasi, menyampaikan bahwa kesehatan Walikota sudah membaik dan sudah bisa berkomunikasi.

Kepala Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan bahwa, banyak yang mendukung , untuk kesehatan dan memberikan doa atas kesembuhan beliau, kami terima kasih atas seluruh perhatian dari warganet dan semua siapa saja, yang telah memberikan doa yang kesembuhan kepada Ibu Risma.

“Banyak warganet yang memberikan doa atas kesembuhan ibu Risma dan kami terimakasih atas seluruh perhatiannya, siapa saja yang selama ini memberikan doa,” paparnya.

Fikser menjelaskan, Walikota Surabaya masih ada diruangan ICU dan sempat berkomunikasi dengan putra dan putrinya serta suaminya, sedangkan didalam ruangan tersebut dokter penjaga bergantian.

Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Reanimasi, RSU dr Soetomo Surabaya, dr Hardiono, Sp.An KIC KAKV mengatakan, trend kondisi Wali Kota Risma terus membaik. Bahkan, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu sudah bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga.

“Sebagian dosis sudah kita turunkan, nah ibu sudah mulai ada respon, kita pertahankan kestabilan ini,” kata dr Hardiono saat menggelar jumpa pers di GBPT RSU dr Soetomo, Kamis, (27/6/2019).

Dia mengatakan, semua pasien yang dirawat di ruang ICU GBPT dipasang alat bantu nafas dan penenang agar merasa nyaman. Hal ini dilakukan untuk memantau kondisi kestabilan organ tubuh pasien. Walaupun kondisi terkini Wali Kota Risma stabil, namun pemasangan alat masih dilakukan agar kondisi tubuhnya terus stabil.

“Semua fungsi organ ginjal, jantung, saluran pencernaan bagus, semua kondisinya baik. Kita lihat dari pernafasan, misal alat oksigen yang awalnya 100 persen sekarang 60 persen,” terangnya.

Kendati demikian, tim dokter memastikan akan terus berupaya untuk mempertahankan kestabilan kondisi Wali Kota Risma. Karena itu, di ruang ICU semua pasien dilakukan pemantauan selama 24 jam, sesuai dengan SOP perawatan, yakni satu perawat menangani satu pasien.

Menurutnya, pasien yang dirawat di ruang ICU, trend kondisi tubuh bisa dilihat sekitar satu Minggu ke depan. Akan tetapi hal ini juga tergantung dari progres masing-masing. Kalau trend kondisinya bagus, maka tidak sampai satu minggu pasien tersebut sudah boleh keluar dari ruang ICU.

“Kalau trendnya lebih membaik, tidak sampai satu minggu sudah keluar dari ruang ICU, mudah-mudahan lebih cepat lebih baik,” tambahnya. ( Ham )


Lebih baru Lebih lama
Advertisement