Spanduk Bergambar Eri Cahyadi di Turunkan Linmas Menuai Protes Warga





Surabaya – Pencopotan spanduk berisi pernyataan dukungan warga dengan memasang spanduk  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi untuk maju sebagai calon wali kota menuai banyak protes dari warga. Pencopotan itu dianggap upaya untuk membatasi aspirasi warga Kota Surabaya.

"Wong kami ini memasang spanduk atas inisiatif sendiri. Bikin kata aspirasi sendiri, urunan sendiri, masang di lingkungan kita sendiri. Kok malah diturunkan. Lah spanduk bahkan baliho gede orang-orang yang jelas-jelas nyalon walikota dibiarkan. Ini kan nggak adil," papar Aji Setiawan, warga Sambikerep.

Sebelumnya sudah diberitakan bahwa, inisiatif warga untuk memasang spanduk berisi dukungan buat Eri Cahyadi dicopot oleh
Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya.

Kepala BPB Linmas Eddy Christijanto mengatakan pencopotan tersebut merupakan bagian dari penertiban. “Ini sesuai perda yang berlaku di Surabaya,” kata Eddy seperti dikutip media.

Lokasi pencopotan dilakukan di sejumlah titik. Beberapa di antaranya adalah Putat Jaya dan Sambikerep. Di Putat Jaya, spanduk yang diturunkan bertulisan Eri Cahyadi Fight dan Merdeka.

“Karena saat ini belum mamasuki masa kampanye jadi pelepasan itu tanggungjawab Linmas dan Satpol PP, kalau sudah masa kampanye itu kan tanggungjawabnya panwaslu," ungkapnya.

Sementara itu, Tokoh masyarakat Benowo Suwarto yang spanduknya ikut menjadi korban pencopotan mengatakan bahwa tindakan linmas tidak tepat. Sebab, umumnya spanduk dukungan kepada Eri Cahyadi tersebut dipasang di wilayah kampungnya sendiri.

“Masak linmas blusukan kampung-kampung cuma buat ngurusi spanduk Pak Eri Cahyadi? Masih banyak spanduk-spanduk besar politikus di jalan-jalan Surabaya yang tidak diapa-apakan,” ujarnya.

Ia khawatir, tindakan linmas sebenarnya upaya untuk menggembosi dukungan warga kepada Eri.

“Kalau memang benar alasannya perda, kenapa spanduk calon lain masih ada? Saya khawatir ini memang upaya untuk menghalangi dukungan warga kepada Eri Cahyadi,” jelasnya. Senin ( 30/12/2019)

Suwarto bersama sejumlah warga lainnya tak ambil pusing. Pihaknya tak akan berhenti untuk menyuarakan aspirasi dukungannya.

“Kami tak mau kota kami disandera politikus yang tak punya rekam jejak riil dengan Kota Surabaya. Harus yang sudah punya kontribusi dan nyambung dengan Bu Risma. Dan itu ada pada Pak Eri Cahyadi,” imbuhnya.

Perlu diketahui bahwa, setelah penertiban spanduk jelang Hari Raya Natal yang dilakukan linmas kemarin, mereka memasang lebih banyak spanduk lagi.

Suwarto menambahkan, kali ini warga dari Simokerto, Dupak, Krembangan, hingga Rangkah.

 “Warga yang sepakat dengan gerakan kami semakin banyak. Linmas jangan membatasi aspirasi ini,” tambahnya.( Ham)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement