Surabaya- Saat Walikota Surabaya Tri Rismaharini memberi sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepakatan bersama
antara Pemkot Surabaya dengan Grup Astra Surabaya, suaranya mulai
tertatih-tatih saat pertengahan sambutan. Air matanya pun mulai membasahi
pipinya.
Sesekali, ia menghapus
air matanya itu. Kesedihannya nampak terasa ketika dia berkali-kali mengucapkan
terimakasih kepada pihak Astra yang telah membantu menerima anak-anak Surabaya
dalam program magang.
“Kalau boleh saya
diberikan kesempatan, saya akan sujud di depan Bapak/ibu sekalian, karena saya
terimakasih sekali. Kaki saya tidak kuat,” kata Wali Kota Risma dengan suara
tertatih-tatih kemudian sujud syukur saat sambutan.
Seketika itu, ajudan
Wali Kota Risma dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya
membantunya untuk bangkit berdiri. Sambil mengusap air matanya dengan tisu, ia
mencoba bangkit lagi berdiri dan melanjutkan sambutannya. “Terimakasih sekali
Bapak, terimakasih sekali,” ujarnya sambil terisak.
menurutnya, tidak ada
kata yang dapat mewakili rasa terimakasihnya kepada pihak Astra. Bahkan, wali
kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu mengaku rela nyemplung sungai
apabila disuruh Astra untuk menunjukkan rasa terimakasihnya.
“Saya tidak akan
pedulikan (badan) saya. Bagi saya, mereka lebih berharga dibandingkan tubuh
saya. Jadi, matur nuwun sekali lagi,” ucap Risma seusai penandatanganan nota
kesepakatan bersama antara Pemkot Surabaya dengan Grup Astra Surabaya tentang
pengembangan sumber daya manusia bagi warga Kota Surabaya.
Wali Kota Risma
mengaku sangat tau bahwa kesempatan seperti ini sangat jarang diberikan kepada
orang lain. Namun, kesempatan ini diberikan kepada anak-anak Surabaya yang
merupakan anak-anak Wali Kota Risma, sehingga berkali-kali dia menyampaikan
terimakasih banyak atas kesempatan tersebut.
“Mudah-mudahan Tuhan
yang akan membalas kebaikan Bapak/Ibu sekalian karena kami tidak bisa
membalasnya,” kata dia.
Sebenarnya, lanjut
dia, bingung menangani anak-anak Surabaya yang putus sekolah. Bahkan, ia merasa
punya hutang apabila belum bisa menyelesaikan anak-anak yang putus sekolah.
“Saya ngerasa punya
hutang apabila selesai nanti menjabat Wali Kota Surabaya, masih belum bisa
menyelesaikan anak-anak ini. Makanya ketika Astra setuju menerima anak-anak
ini, saya sangat bersyukur sekali,” imbuhnya.
Menurut Wali Kota
Risma, pada tahap pertama kerjasama dengan Astra ini, Pemkot Surabaya akan
mengirimkan 300 anak untuk magang di Astra. Mereka akan bekerja magang di
kantor Astra selama tiga bulan.
“Setelah tiga bulan,
mereka akan mendapatkan sertifikat dari Astra dan bukan tidak mungkin apabila
ada lowongan akan langsung direkrut oleh Astra,” katanya. Kamis ( 2/1/2019 )
Sementara itu,
Koordinator Wilayah Grup Astra Surabaya Faris Henky Irawan mengatakan anak-anak
ini akan magang di Astra dan akan mengikuti silabus yang sudah disiapkan.
Proses magang di Astra memang hanya tiga bulan karena harapannya ada proses
keberlangsungan. Artinya, setelah tiga bulan itu mereka bisa mendapatkan
pengalaman kerja yang lebih baik.
“Kalau memang kami ada
lowongan, maka akan kami rekrut juga. Tapi kalau tidak ada, mereka bisa
bekerja di perusahaan lain yang memungkinkan. Harapan kami dengan modal sertifikat
yang kami keluarkan nanti, mereka dapat menambah daya jualnya ketika bekerja
nanti,” imbuhnya..
Masih Faris, mereka
akan magang di tujuh unit bisnis grup Astra, diantaranya unit property,
otomotif, perbankan, IT dan berbagai unit bisnis lainnya. Masing-masing
perusahaan itu, sudah ada program pengembangannya masing-masing. “Nanti kita
akan sesuaikan kebutuhan dengan keinginan mereka,” katanya.
Ia menambahkan,
program magang itu sebenarnya sudah lama dilakukan oleh Astra, tapi bekerjasama
dengan pihak sekolah langsung dan anak-anaknya masih sekolah. Namun kali ini,
program ini langsung bekerjasama dengan pemerintah daerahnya dan akan mendidik
anak magang yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah setelah SMA atau
SMK.