Politikus PKB Mahfudz Disoal, Warga: Gimana Mau Jaga Surabaya, Kalau Jaga Kata-Kata Tidak Bisa



Surabaya — Pasca tuduhan anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfudz, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi justru semakin banyak menuai dukungan dari warga kampung. Warga semakin bersemangat mendukung orang kepercayaan Tri Rismaharini tersebut untuk maju sebagai calon wali kota.

Pada Kamis (14/2), misalnya. Giliran warga Kejawan Putih, Kecamatan Sukolilo, yang menyampaikan dukungannya. Bahkan, deklarasi warga Kejawan Putih ini didatangi oleh beberapa warga dari kampung lain yang sudah melakukan deklarasi.

“Ini sebagai bentuk dukungan moril karena Pak Eri Cahyadi sedang diserang oleh seorang politikus. Kami harus menguatkan mental dan semangat warga agar tidak kendur dan lesu darah hanya gara-gara tuduhan yang tidak berdasar tersebut,” papar Asdi Biyan Lukito atau Mas Luluk yang datang dari kampung Bulak, Jumat (14/2).

Mas Luluk mengatakan, banyak warga yang kaget dengan pernyataan Mahfudz. Apalagi anggota dewan dari PKB tersebut menggunakan kata-kata kasar. Mahfudz berkata, “Kalau nanti Eri Cahyadi mendapat rekomendasi partai untuk maju sebagai cawali, apa perlu dikepruki cangkeme.”

“Jujur, banyak warga yang shock. Tidak percaya. Kok bisa kata-kata kasar seperti itu disampaikan kepada media? Warga saja saling menjaga agar komunikasi dengan pendukung cawali lain tidak sampai menyakiti hati. Ayolah, katanya jogo Suroboyo bareng-bareng? Kok jaga kata-kata sendiri tidak bisa?” kata Mas Luluk.

Hal senada juga diungkap Abdul Kamid, Relawan Eri Tenggilis Mejoyo. Dia justru khawatir, ucapan kasar Mahfudz itu bukan ditujukan untuk Eri Cahyadi. Tapi untuk menggertak warga biasa seperti dirinya yang berinisiatif mendukung pencalonan sosok birokrat yang sudah melakukan pavingisasi di kampung-kampung hingga ratusan titik tersebut.

“Apakah dia hendak membungkam aspirasi warga seperti kami? Dukungan politik itu dijamin oleh konstitusi. Kami sedang menggunakan hak konstitusi kami. Kok malah direspons dengan kasar seperti ini. Apakah rakyat jelata seperti kami tidak boleh menyampaikan aspirasi politik,” ujar Abdul Kamid.

Seperti diberitakan sejumlah media, politikus PKB Mahfudz menuding Eri Cahyadi sebagai dalang di balik pemasangan spanduk dan brosur profil dirinya. Namun, saat ditanya apa buktinya, Mahfudz hanya menyodorkan selembar brosur profil Eri Cahyadi.

“Padahal, sudah tiga bulan terakhir kami bergerak dengan urunan sendiri. Tidak ada sangkut pautnya dengan Pak Eri. Kami hanya menyampaikan dukungan. Eh lha kok warga-warga lainnya ikut juga. Alhamdulillah, makin banyak warga yang merasakan hal yang sama bahwa hanya orangnya Bu Risma yang bisa melanjutkan kebaikan di Surabaya,” tandas Relawan Eri Kejawan Munir.( Ham)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement