Sekda Tanbu : Kita Sudah Terapkan 70 persen Prasyarat Penerapan New Normal



BATULICIN - Berbagai pertimbangan pemerintah pusat terkait kelanjutan geliat perekonomian maka pemerintah pusat bakal menerapkan istilah new normal ditengah pandemi Covid 19. Dalam penjelasan Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H. Rooswandi Salem. New normal adalah sebuah tatanan baru prilaku kehidupan dimana masyarakat harus menyadari bahwa saat ini sedang berdampingan dengan virus Corona. Namun tetap waspada dan memahami langkah apa yang harus diikuti masyarakat.

 Hal ini dikatakan  Sekda saat melakukan evaluasi penanganan Covid-19 diruang rapat Bersujud 1, Kamis (28/05/2020). Bersama Kapolres Tanbu dan Dandim 1022 Tanbu. Sejauh ini Kabupaten Tanah Bumbu masih belum mendapatkan rekomendasi untuk penerapan pola New Normal, dimana daerah ini masuk dalam satu kesatuan propinsi Kalimantan Selatan.

Saat ini lanjutnya  yang sudah direkomendasikan Presiden hanya 25 Kabupaten dan 4 Propinsi yang akan menerapkan New Normal tersebut. "Artinya Kalimantan Selatan yang sudah menerapkan PSBB dipastikan akan berlanjut ,sementara Tanah Bumbu belum bisa menerapkan PSBB kerena ada hal strategis yang belum bisa kita ambil kalau itu diterapkan, "tandasnya.
 
"Dari pada kita menerapkan hal yang tidak efektif lebih baik kita menunggu langkah yang tepat tentang bagaimana pencegahan ini cepat dilakukan."imbuhnya. Terkait persiapan penerapan itu pihaknya sudah melakukan kesiapan dari indikator prasyarat New Normal atau kebijakan yang dilakukan Presiden.

"Sebenarnya Tanah Bumbu sudah melakukan semua ,sekitar 70 persen syarat kearah sana sudah melakukan persyaratan penerapan New Normal,salahsatunya adalah membiasakan masyarakat untuk melakukan PHBS. Kemudian kita sudah melakukan protokol Kesehatan disetiap Kegiatan serta menegaskan masyarakat untuk selalu menggunakan masker. "terangnya.
 
Ditambahkannya, berkenaan dengan daerah Tanah Bumbu, hal demikian belum bisa menerapkan New Normal itu, mengingat penyebaran Covid dianggap masih mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun seharusnya daerah ini sudah mengambil langkah strategis namun patut digaris bawahi bahwa  bukan berarti Tanah Bumbu tidak  maksimal melakukan pencegahan. Justru tingginya angka penyebaran dari hasil dari riset propinsi Kalsel, maka  Kabupaten ini dianggap  paling banyak melakukan tes massal di banding Kabupaten lain. 

"Melihat dari daerah yang berstatus zona hijau maka dianggap wajar tidak menemukan yang pasien positif, reaktif dan sebagainya kerena mereka tidak melakukan Rapid Tes secara massal ,dari 8000  yang sudah dilakukan tes tersebut maka wajar kita menemukan banyaknya pasien positif," pungkasnya.(maiya)


Lebih baru Lebih lama
Advertisement