Menuju New Normal, Ini Persiapan RSUD Dr Soegiri


LAMONGAN - Seiring dengan masa transisi menuju new normal, sejumlah pelayanan masyarakat di Kota Soto mulai berbenah tak terkecuali di RSUD dr Soegiri. Rumah sakit (RS) plat merah ini juga mulai berbenah melakukan penyesuaian, salah satunya dengan memindahkan semua pelayanan pasien Covid-19 ke fasilitas isolasi Covid-19 di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 1.

Direktur RSUD dr Soegiri Lamongan, Moh Chaidir Annas menuturkan, hadirnya fasilitas isolasi Covid-19 merupakan bagian dari pengembangan RS ini dalam menangani pasien Covid-19. Menurutnya, awalnya hanya berkapasitas 43 bed, dan saat ini menjadi 80 bed.“Tempatnya juga disendirikan, tidak bergabung dengan RSUD dr Soegiri Lamongan,” katanya.

Pria yang akrab disapa Annas ini mengungkapkan, penanganan penyakit menular memang lebih baik dipisahkan. Sehingga, RSUD dr Soegiri tidak lagi menangani pasien Covid-19 baik yang rawat jalan, rawat inap, observasi, maupun ICU. “Jadi pelayanan di RSUD dr Soegiri hanya untuk pasien non Covid-19,” imbuhnya.

Annas melanjutkan, fasilitas isolasi ini memiliki ruang rawat inap dan observasi yang berkapasitas 75 bed, serta ruang ICU berkapasitas 7 bed. Harapanya pasien reaktif yang dirujuk akan melalui proses diagnosis dan asesmen dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. “Pasien di sana akan mendapatkan perawatan intensif dan ada dokter yang standby 24 jam,” kata Annas. 

Annas menambahkan, bekas ruang isolasi Covid-19 yang ada di area RSUD dr Soegiri Lamongan kini tengah disterilisasi dan dilakukan desinfeksi total selama dua minggu. Selanjutnya akan dilakukan sterilisasi ulang lagi setelah masa inkubasi selesai agar siap digunakan. “Masyarakat tidak perlu kawatir, kami sudah mengkondisikan sarana dan prasarana yang ada sesuai protokol kesehatan,” ucapnya.

Namun demikian lanjut Annas, siapa saja sebelum memasuki RSUD dr Soegiri wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan diperiksa suhu tubuhnya. Tak hanya itu, kursi di ruang tunggu juga diberi jarak serta penggunaan tirai penyekat di loket-loket untuk meminimalisir interaksi tatap muka.

“Perlu diketahui dalam masa transisi new normal ini kami belum mengizinkan kunjungan besuk bagi pasien yang dirawat. Namun kami memberikan kesempatan penunggu pasien maksimal dua orang dari pihak keluarga,” tukasnya.(D2)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement