Risma dan Dahlan Iskan Bertemu di Kedai Kopi, Fuad Berharap Historisma Menjadi Brand Kedai Kopi Ternama Dipelosok Nusantara




Surabaya - Rumah masa kecil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Jalan Bratang Binangun No 17 Surabaya, kini disulap menjadi kedai kafe. Oleh putra sulungnya yakni, Fuad Bernardi.

Fuad mengaku sedikit kesulitan awal memilih nama untuk kedai kafe miliknya itu. Bahkan di awal, Fuad sempat memilih nama 'Kopi Rahasia'. Namun, karena dinilai tidak cocok akhirnya ia membatalkan nama itu.

"Awalnya, kemarin itu juga bingung namanya itu mau dikasih nama apa, awalnya saya kepikiran Kopi Rahasia, cuma saya pikir nama itu kok kayaknya biasa aja dan susah diingat," ujar Fuad Bernardi, saat soft opening Kedai Kafe Historisma, Selasa (25/8/2020).

Alhasil, Fuad mendapat ide brilian untuk nama kedai kafe miliknya itu. Yah, ide itu muncul setelah ia berkaca dari tempat kedai kafe miliknya itu yang dulu merupakan rumah masa kecil sang ibundanya, Tri Rismaharini.

"Karena kepikiran sejarah (Histori) rumah dan (huruf) R nya ada Risma, akhirnya saya pilih nama itu. Saya gabungkan saja (Histori) dengan nama Ibu (Risma) jadi 'Historisma'. Paling tidak gampang diingat," paparnya.

Fuad yang juga menjadi Ketua Karang Taruna Surabaya ini pun berharap, ke depan Historisma tak hanya menjadi brand kedai kopi ternama di Kota Surabaya, tapi bisa ke seluruh pelosok nusantara. Bahkan ia mengaku, sebelum Historisma dilaunching, beberapa temannya juga menyatakan ingin menjadi investor.

"Alhamdulillah memang sebelum launching hari ini, sudah ada beberapa investor teman-teman minta franchise di Historisma," ungkap Fuad.

Fuad menjelaskan, Historisma menyajikan konsep kedai kafe milenial dengan harga lebih murah dari lainnya. Namun, kedai kafe miliknya ini tak hanya dikhususkan untuk kalangan anak muda saja.

"Tempat ini terbuka untuk semua kalangan, dan untuk teman-teman yang ingin mencari ide atau komunitas-komunitas mencari tempat bisa di sini," jelasnya.

Perlu diketahui bahwa, acara soft opening yang berlangsung malam hari, sang ibunda Tri Rismaharini juga hadir dan memberikan sambutan. Bahkan, hadir pula mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Dahlan Iskan.

Dalam sambutannya Risma - sapaan akrabnya Tri Rismaharini berharap, Historisma ke depan bisa terus berkembang dan menjadi tempat untuk kumpulnya anak-anak muda kreatif di Surabaya.

Dia menyatakan, anak-anak muda memang harus berani mencoba tantangan, agar bisa menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Salah satunya yakni dengan mulai membuka wirausaha.

"Semakin banyak anak muda punya tekad menjadi wirausaha, justru menurut saya lebih bagus. Karena dia menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri," kata Risma.

Masih Risma, apalagi setiap hari perputaran uang di Surabaya itu begitu besar. Tentunya, jika, peluang emas itu tidak diambil, maka sangatlah rugi menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri.

"Kalau kita tidak bisa ambil peluang ini, maka itu akan diambil orang lain. Memang tidak ada yang mudah, tapi belum tentu kita tidak bisa. Yang penting kita tidak usah malu. Kalau kita ingin usaha apakah mungkin bisa menjadi besar? Bisa," tambahnya. ( Ham)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement