Tiga Kepala Daerah Terpilih Duduk Bersama, Ini 5 Hal yang Dibahas

 



Surabaya- Para kepala daerah yang akan dilantik pada 26 Februari itu bertemu di Surabaya, pada Minggu (21/2/2021). Untuk membangun kesepahaman di Surabaya Raya ke depan yang lebih terintegrasi, mereka rela duduk satu meja, Wali Kota surabaya terpilih  Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali, dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani


”Kami berbicara menyamakan frekuensi, sambil saling bercanda, casual meeting-lah. Ini penting, karena sesungguhnya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik saling berhubungan, relasinya sangat dekat, terutama mobilitas warganya yang saling terkoneksi. Semoga pertemuan ini membawa barokah,” papar Eri.


”Gotong royong skala Jatim, nasional, dan bahkan global adalah komitmen kami untuk membawa masing-masing daerah semakin maju,” ungkap Eri.


Eri menjelaskan. terdapat lima hal yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan selama 120 menit dengan protokol kesehatan tersebut. Pertama, integrasi penanganan pandemi Covid-19. Kedua, manajemen transportasi terpadu. Ketiga, manajemen sungai terpadu. Keempat, pengembangan knowledge management untuk meningkatkan kualitas inovasi antar-daerah. Kelima, infrastruktur jalan.


”Misalnya terkait penanganan pandemi, berbagai kebijakan tiga daerah ini harus sinergis. Saling support. Selain aspek pencegahan, untuk tracing semestinnya bisa saling dukung jika memang pasiennya punya mobilitas di antara daerah-daerah ini,”  tandas Eri.


Sedangkan Bupati Gresik terpilih, Fandi Akhmad Yani, juga mencontohkan, pentingnya integrasi program terkait manajemen penanganan banjir. Misalnya, soal banjir Kali Lamong yang merupakan problem klasik di kabupaten tersebut.


”Penanganan banjir Kali Lamong harus terintegrasi secara kelembagaan, karena secara kewilayahan, memang pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Gresik, Mojokerto, dan Surabaya,” imbuhnya.


Selain itu, lanjut Yani, integrasi pembangunan infrastruktur jalan juga mutlak dilakukan. Contohnya Pemkot Surabaya yang sedang merapungkan Jalan Lingkar Luar Barat yang bakal terhubung dengan tol Surabaya-Gresik dan Teluk Lamong, hingga ke kawasan Menganti, Gresik. Demikian pula perlunya jalan baru Surabaya-Gresik, termasuk membikin jembatan yang membuka akses anyar antardaerah tersebut.


”Jika nanti semuanya terpadu, saya yakin poros Surabaya Raya bakal semakin tertata, modern, hijau, dan berkelanjutan,” tambahnya.


Sementara itu, Bupati Sidoarjo terpilih, Ahmad Muhdlor Ali, menyebutkan, keterpaduan program antar-daerah sangat penting.


”Contohnya terkait manajemen transportasi terpadu, kami tadi bahas beberapa skema, tentu kami akan konsultasikan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat,” katanya.


Muhdlor menjelaskan, ketiga daerah juga sepakat membangun sistem knowledge management yang memungkinkan adanya replikasi inovasi antar daerah.


”Dengan knowledge management, ide dan gagasan inovatif antardaerah saling bisa diakses, sehingga mendorong kolaborasi dalam melahirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” urainya.


”Kami juga akan intens membahas program bersama yang bisa berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi rakyat di masing-masing daerah, misalnya kita bikin program bersama untuk UMKM, tenaga kerja, industri, dan sebagainya,” ucapnya. ( Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement