Peduli Wartawan, PT Anugrah Mitra Alimentare Mendonasikan Puluhan PROEM-1 ke PWI Jatim

 






Surabaya- Rasa peduli dan  prihatin kepada puluhan wartawan yang gugur terpapar Covid-19, Recta Geson direktur Produsen probiotik cair lisensi EM Research Organization, Okinawa, Jepang, mengunjungi markas Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) cabang Jawa Timur dan mendonasikan puluhan botol suplemen kesehatan untuk awak media yang di produksi oleh PT Anugrah Mitra Alimentare ( AMA). Tujuannya, agar para wartawan lancar dalam menjalankan tugas jurnalistiknya di lapangan.


"Sungguh kami merasa terpukul saat mendengar kabar temen-teman wartawan, banyak yang terpapar, terkapar hingga ada gugur pasca menjalankan profesinya," ujar Recta menyampaikan sejumlah alasannya hadir di balai wartawan yang ada di jalan Taman Apsari itu.


Selain itu, Recta memaparkan mekanisme kerja probiotik sudah mendapatkan rekomendasi BPOM sebagai Suplemen Licensi (SL) pada tahun 2020 lalu. Kenaikan status itu terkait kemampuan Proem•1 menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan selain untuk preventif. Salah satunya Covid-19 yang sampai kini belum berakhir.


Dihadapan pengurus PWI Jatim, Recta menjelaskan, jika Proem•1 bisa memitigasi berbagai macam varian Covid19. Pertama, saturasi oksigen drop karena terjadi pneumonia, radang pada paru-paru. Radang inilah yang mengibatkan edema sehingga pertukaran gas dalam gelembung paru/alveolus terganggu.

 

Jika sudah demikian, usus yang menggantikan paru memproduksi oksigen alami. Phototropic Bacteria salah satu kandungan dalam multistrain Proem•1 berfungsi memproduksi oksigen selama 24 sehingga penderita Covid otomatis saturasi oksigennya akan naik dan normal kembali. Tidak itu saja, Proem•1 juga bisa membersihkan gas dan zat beracun dalam usus.


Kedua, Biosurfactant yang terkandung di dalamnya akan merusak dinding dan spike protein/duri coronavirus ketika terjadi kontak denga  PRO EM1. 


Sehingga virus akan luruh dan tidak lagi menginveksi. Dengan menyemprot PRO EM1 menggunakan Nano Spray akan terjadi inaktivasi coronavirus yg berada dalam saluran pernafasan hingga paru. Sedangkan dengan minum PRO EM1 akan menginaktivasi coronavirus dalam darah sampai organ.

 

Ketiga, PRO EM1 mengandung Antiinflamasi yang kuat. Seperti gingerin, embelin, diallyl sulfide yang mampu mencegah terjadi badai sitokin penyebab peradangan hebat. Badai sitokin pada paru inilah yang mengakibatkan terjadinya ARDS atau gagal nafas.


Keempat, dalam uji klinik yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo terbukti PRO EM1 memodulasi respon imun menjadi seimbang. Yakni antara sitokin proinflamasi dengan sitokin antiinflamasi. 


Seperti kita ketahui bahwa infeksi COVID-19 memakan korban pada orang yang memiliki masalah respon imun. Pada orang dengan masalah respon imun rendah (sitokin antiinflamasi dominan), maka coronavirus berbiak tidak terkendali. Akibatnya, terjadi infeksi hebat penyebab kerusakan paru-paru dan organ lain.

 

Demikian pula pada orang dengan respon imun berlebihan akan terjadi badai sitokin setelah terpapar coronavirus. Keradangan yang hebat akan merusak paru-paru dan organ lain. 


Lulusan Farmasi Ubaya itu juga menyampaikan pada pemilik comorbid harus lebih waspada. Sejatinya, kata Recta, komorbidakibat oleh ketidakseimbangan respon imun ini. 


''Fatal jika covid menyerang pada orang dengan komorbid. Makanya, banyak korban meninggal dunia karena covid pada orang-orang komorbid," tegasnya.  Jika imun kita seimbang, katanya lebih lanjut, setiap orang akan hidup damai dengan virus apapun. Termasuk covid19 dan turunanya.

 

Sebaliknya, jika imun seimbang dan terpapar Covid-19 akan terjadi OTG dan bergejala ringan. "Mudah disembuhkan,"  urainya.


Sementara itu ketua PWI Jatim Ainur Rohim mengaku gembira dengan kunjungan PT AMA ke markas organisasi profesi yang dipimpinnya. 


"Kami betul-betul merasa gembira dengan perhatian ini. InsyaAllah Proem•1 ini akan kita bagikan pada temen-teman yang terpapar, terkapar maupin yang membutuhkan," katanya usai menerima donasi.


Ia mengaku, jika wartawan Jatim banyak yang gugur. ( Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement