Wali Kota Eri: Saya Ingin Ada Orang yang Hebat dan Tepat Menjembatani Masalah Pendidikan di Surabaya

 


 



 


Surabaya- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima audiensi 11 orang anggota Dewan Pendidikan Surabaya, Kamis (14/10/2021). Audiensi yang berlangsung di ruang kerja wali kota tersebut, membahas mengenai rencana masa depan pendidikan siswa-siswi di Kota Pahlawan.

 

Dalam audiensi itu, Wali Kota Eri meminta Dewan Pendidikan Surabaya yang baru bisa menjembatani antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan berbagai pihak. Mulai dari lembaga pendidikan negeri dan swasta, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), guru, akademisi, wali murid, hingga elemen yang berkaitan dengan pendidikan di Surabaya.

 

"Karena Dewan Pendidikan Surabaya bukan dibawahi oleh Pemkot Surabaya dan Dinas Pendidikan. Nah, ketika kami ada kelirunya soal kebijakan pendidikan, maka panjenengan (Dewan Pendidikan) yang koreksi agar bisa diterima oleh masyarakat,” kata Wali Kota Eri.

 

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri mengajak Dewan Pendidikan Surabaya untuk berkolaborasi dan membuat program baru yang lebih segar. Tentunya, program yang dimaksud bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan di Surabaya.

 

“Misal, nanti sudah bertemu dengan MKKS sekolah negeri dan swasta, bisa membuat program baru. Silahkan buat suatu program yang bisa dilaksanakan bersama," ujarnya.

 

Wali Kota Eri berharap, nantinya saran dan masukan yang diberikan oleh Dewan Pendidikan Surabaya bisa membuat gebrakan baru di sekolah. Yang lebih penting pula adalah bagaimana membuat murid dan guru menjadi lebih nyaman.

 

"Saya ingin ada orang-orang yang tepat dan hebat menjembatani masalah-masalah pendidikan di Surabaya. Misal ada saran program A dan B, saran tersebut didiskusikan kemudian dijalani bersama. Harapannya keberadaan Dewan Pendidikan bisa berpengaruh dengan pendidikan di Surabaya,” pesannya.

 

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri ini juga mengingatkan soal kesetaraan antara sekolah negeri dan swasta. Pihaknya tidak ingin ada ketimpangan dari segi kualitas kurikulum pendidikan, infrastruktur dan fasilitas lainnya.

 

"Sekolah swasta juga harus berkolaborasi dengan negeri. Jadi nantinya jangan sampai ada perbedaan, jangan sampai anak itu minder. Harus setara. Nah, maka dari itu tahun depan saya harap ada inovasi yang sesuai dengan zamannya. Jangan pernah takut memunculkan inovasi baru, saya yakin panjenengan mampu,” pungkasnya. (Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement