Surabaya Newsweek - Kota Surabaya punya cukup banyak destinasi
wisata yang bisa dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Diantaranya
Pantai Kenjeran, Kebun Binatang Surabaya (KBS) Monumen Kapal Selam, juga
beberapa taman kota yang sejuk dipandang.
Namun, Kota Surabaya belum memiliki lokasi yang menjadi jujugan
wisatawan untuk berburu oleh-oleh khas Surabaya. Nah, di tahun 2013 ini,
harapan tersebut mulai terwujud. Pemkot Surabaya akan segera memiliki sentra
souvenir dan makanan khas Kota Pahlawan. Lokasinya ada di Kawasan MERR.
Penegasan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini saat menghadiri peresmian teknologi tepat guna dan launching produk
UKM Expo Gunung Anyar serta penutupan Eart Week 2013 di kantor Kecamatan Gunung
Anyar, Minggu (28/4).
“Akan kita buatkan sentra UKM di akses jalan MERR dan tolong
disiapkan produk-produknya sehingga bisa berjualan terus-menerus, bukan hanya
ketika pameran. Saya pengen Surabaya punya sesuatu sehingga orang ketika datang
ke Surabaya punya oleh-oleh khas Surabaya seperti ketika mereka pergi ke
Palembang atau Medan,” tegas Walikota Risma.
Menurut Walikota Risma, tahun 2013 ini Pemkot Surabaya mulai
membangun jalan Middle East Ring Road
![]() |
Walikota bersama UKM |
(MERR) lingkar luar Timur. Nantinya,
jalan tersebut akan menjadi akses utama menuju Bandara Internasional Juanda,
dan sebaliknya, dari arah Bandara Juanda menuju Kota Surabaya. “Jadi jangan
disia-siakan kesempatan ini. Kita harus bisa menangkap peluang yang ada. Jangan
sampai peluang diambil orang lain. Saya inginnya warga lebih sejahtera,” pesan
walikota
.
Apalagi, imbuh walikota, Kota Surabaya ke depannya akan
kedatangan banyak tamu. Dalam waktu dekat, sebanyak 25 walikota dari Belanda,
akan berkunjung ke Surabaya. Berdasarkan pengalaman saat gelaran APEC di Kota
Surabaya, 7-21 April lalu, oleh-oleh khas Surabaya laris manis.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota perempuan pertama di Kota
Surabaya ini juga mengaku bangga dengan kemauan yang ditunjukkan warga Gunung
Anyar untuk terlibat dalam pelatihan-pelatihan UKM yang diadakan Pemkot
Surabaya. Hasilnya, Kecamatan Gunung Anyar yang sebelumnya dianggap sebagai
kawasan pinggiran bersama Pakal, kini sudah sejajar dengan kawasan maju
lainnya.
“Saya bangga dengan warga Gunung Anyar. Saya sebetulnya sempat
khawatir, tetapi ternyata tidak. Sekali dapat pelatihan, warga Gunung Anyar
sekarang sudah luar biasa,” ujar walikota yang disambut tepuk tangan warga.
Sementara Camat Gunung Anyar, Kanti Budiarti mengatakan,
warganya sudah siap untuk menempati sentra UKM tersebut. Selama ini, warga Gunung
Anyar sudah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya,
kemudian dilanjutkan dengan pembinaan di tingkat kecamatan.
Menurut Kanti, sentra UKM tersebut sudah dibangun dan rencananya
akan dibangun dua lantai denga proyeksi tiga blok. Sekarang ini sudah selesai
satu blok. “Mudah-mudahan di tahun ini sudah bisa ditempati karena sudah
selesai satu blok. Warga Gunung Anyar sudah siap, tinggal nanti pengelolaannya
ke siapa, apakah ke PD Pasar, Dinas Kopersi dan UKM atau Disperdagin. Harapan kami
tentunya diprioritaskan UKM dari Gunung Anyar,” jelas Kanti Budiarti.
Menurut Kanti, masalah yang dihadapi warga tinggal bagaimana
mengemas dan membuat label produk UKM mereka sehingga kelihatan bagus dan rapi,
serta menarik pembeli. Dalam hal ini, pihaknya bekerjasama denga Perguruan
Tinggi. “Ini kita bekerja sama dengan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
ITS,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag), Agus Eko Supiadi menambahkan, pameran UKM Expo di
Kecamatan Gunung Anyar merupakan yang keenam kalinya yang diadakan oleh Pemkot
Surabaya. Pameran UKM ini berlangsung selama tiga hari dari 27 April hingga 29
April bertempat di halaman kantor Kecamatan Gunung Anyar. “Ada 45 stan UKM yang
ikut dalam pameran kali ini. Utamanya UKM di Gunung Anyar,” ujar Agus Eko.
Dalam pameran produk UKM Expo Gunung Anyar tersebut, beberapa
produk diamerkan. Seperti minuman tradisional, kecap, minyak goreng, juga
jilbab, bros. Juga ada kue lapis hasil produk binaan Disperdagin bekerja sama
dengan PT Bogasari. Acara semakin meriah dengan tampilan musik koprol oleh
warga Gunung Anyar ( Ham )