Surabaya- Keselamatan dan keamanan menjadi
prioritas utama dalam perjalanan mudik lebaran. Hal tersebut mendapat perhatian
khusus dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Polrestabes Surabaya dan
Jasa Raharja. Oleh karenanya, ketiga instansi itu bersinergi menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan bagi awak kendaraan umum di Terminal Osowilangun (TOW),
Kamis (25/7).
Cek kesehatan pengemudi bus merupakan
kegiatan rutin yang wajib dilakukan, terutama jelang momen libur lebaran.
Mengingat, intensitas perjalanan yang dipastikan bakal meningkat, fisik
pengemudi maupun kru angkutan umum dituntut dalam kondisi prima. Dengan begitu,
angka kecelakaan akibat faktor pengemudi bisa diminimalisir. “Pemeriksaan
kesehatan sangat penting dilaksanakan. Itu bertujuan untuk memantau kondisi
fisik para pengemudi sebab mereka memikul tanggung jawab yang menyangkut
keselamatan penumpang,” kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Sabilul
Alif ketika dijumpai di sela-sela kegiatan.
Adapun rangkaian cek kesehatan
meliputi tes tekanan darah, tes kandungan urine, dan pemberian vitamin. Menurut
Sabilul, dalam pemeriksaan ini pihaknya memonitor kandungan alkohol, amphetamine, dan gula darah dalam tubuh
para pengemudi bus. Sedangkan tes urine bertujuan untuk memastikan tidak ada
sopir bus yang menggunakan obat-obatan terlarang.
Bila dijumpai adanya pelanggaran,
alumnus Akpol angkatan 1996 ini menegaskan akan menindak secara hukum. Selain
sanksi pidana, izin pengemudi yang bersangkutan juga akan dicabut serta
pemberangkatan bus ditunda hingga ada sopir pengganti yang benar-benar layak. “Tes
urine diharapkan memberikan efek bagi pengemudi bus yang diindikasi psikotropika
maupun mabuk,” terangnya.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan
pada tubuh para awak angkutan umum saja, melainkan juga pada kondisi fisik
kendaraan. Di saat yang bersamaan, para petugas dari Dishub dan Polrestabes
Surabaya menggelar operasi kelayakan armada bus di TOW. Satu per satu bus yang
masuk terminal tipe A itu tidak luput dari pengecekan oleh petugas.
Kepala Dishub Surabaya, Eddi,
menuturkan, keamanan dan kenyamanan perjalanan sangat dipengaruhi oleh dua
faktor, yakni pengemudi dan kondisi kendaraan. Makanya, selain memeriksa
kesehatan sopir, kelengkapan kendaraan juga tak luput dari pengawasan.
Beberapa hal yang diperiksa petugas
diantaranya ban, lampu, klakson, kipas kaca, serta fasilitas tanggap darurat
seperti kotak obat, segitiga pengaman, palu pemecah kaca, dan alat pemadam
kebakaran. Tentunya, kelengkapan administrasi berupa surat-surat kendaraan
menjadi syarat mutlak bagi armada bus untuk beroperasi.
Dikatakan Eddi, setiap armada yang
tidak memenuhi kelengkapan akan diberi peringatan dan sanksi bergantung pada
jenis pelanggarannya. Sedangkan, bus yang lulus pemeriksaan fisik akan
ditempeli stiker bertuliskan “Kelaikan Angkutan Lebaran” pada kaca depan
sebelah kiri bawah. Dalam stiker itu tercantum tanggal dan tempat pemeriksaan
plus stempel dari Dishub Surabaya.
“Pemeriksaan kelaikan jalan pada
setiap angkutan umum kami perketat jelang lebaran. Harapannya semoga kualitas
arus mudik dan arus balik lebaran kali ini bisa lebih baik lagi,” katanya.
Sebagai informasi, tercatat sebanyak
21 pengemudi dan armada bus mengikuti pemeriksaan kesehatan. Sebagian besar
kondisi tekanan darah dan kebugaran dalam keadaan normal, sementara untuk tes
urine sedang dilakukan uji lab terlebih dahulu.
Sedangkan hasil operasi kelengkapan
kendaraan umum, dari 21 bus, petugas mendapati 9 pelanggaran. Rinciannya, tanpa
surat izin mengemudi (SIM) (1), masa uji/trayek habis (1), dan tanpa fasilitas
tanggap darurat (7). “Seluruh pelanggar itu ditilang oleh aparat yang
berwenang,” ungkap Eddi.