Sekkota Hentikan SKTM Dewan Naik Pitam


Surabaya Newsweek- Entah, dengan dasar apa , Sekkota Hendro Gunawan melalui pesan singkat ( SMS ), kepada Camat dan Lurah se –Surabaya memerintahkan  untuk menghentikan pelayanan Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM ), tentu saja aksi yang dilakukan oleh Sekkota, menuai protes keras dari DPDRD Kota Surabaya, yang menilai tindakan yang dilakukan oleh, Sekkota telah melawan dan melecehkan perwali bahkan, mengabaikan kepentingan warga yang tidak mampu.    


Perlu diketahui bahwa,  manfaat SKTM  kepada masyarakat yang tidak mampu sangat berharga karena, bisa membantu semua keluarganya untuk mendapatkan, pelayanan berobat  dan jatah beras secara gratis maupun, masuk dalam daftar penerimaan Bantuan  Langsung Tunai ( BLT ), dari Pemerintah.  


Dalam arti lain, masyarakat Kota Surabaya telah menikmati keampuhan secarik kertas yang menerangkan bahwa dirinya adalah, benar-benar masuk kategori sebagai warga tidak mampu yang lazim disebut SKTM, karena, untuk mendapatkannya telah melalui tahapan survey dari RT dan RW setempat, yang kemudian disahkan oleh pihak Kelurahan dan kecamatan sebagai kepanjangan tangan Pemkot Surabaya.


Maka wajar saja jika, masyarakat dan anggota dewan yang merupakan wakil rakyat, serasa disambar petir tatkala, mendengar kabar bahwa, Kecamatan dan kelurahan tidak lagi memberikan pelayanan terhadap pengurusan SKTM.


Hal ini, diperparah dengan kasus terkirimnya perintah Sekkota Surabaya via pesan singkat (sms) kepada Kecamatan dan kelurahan yang berisi tentang pemberhentian pelayanan pengurusan SKTM.


Fatalnya, belum sempat mendapat penjelasan lanjutan, sejumlah anggota DPRD Surabaya spontan bereaksi keras, sekaligus mengundang Sekkota untuk mintai klarifikasi, atas tindakan sms yang ditujukan kepada Kecamatan dan kelurahan terkait, penghentian pelayanan pengurusan SKTM.

Kemarahan anggota semakin memuncak, terutama Baktiono asal FPDIP, ketika melihat peserta rapat hearing yang dihadiri 15 anggota dewan, dari beberapa fraksi tidak melihat sosok Hendro Gunawan didalam ruangan rapat, namun, diwakilkan kepada Eko Haryanto Asisten IV bidang Kesara, Nanis Chairani Kepala Bapemas dan dr Febria Rachmanita Kadis Kesehatan Kota Surabaya.


“Bagaimana mungkin, Perwali bisa dikalahkan dan dibatalkan hanya dengan sms seorang Sekkota apalagi, dia ( Hendro Gunawan  Sekkota- Red ), tidak berani datang, jangan mentang-mentang sekarang mendapatkan posisi tinggi lantas, berani mengabaikan undangan dewan,” teriak Baktiono sembari menggebrak meja.


Masduki Toha wakil ketua DPRD Surabaya sebagai pimpinan rapat akhirnya, meminta pendapat sejumlah anggota dewan yang hadir karena, Baktiono bersikukuh untuk menunda rapat hearing, dengan alasan sejumlah perwakilan yang hadir, dianggap tidak bisa mewakili keberadaan Sekkota.


Alhasil, satu persatu anggota dewan menyampaikan pendapatnya namun, jumlah yang menyetujui agar ,rapat ditunda lebih banyak dibanding anggota dewan yang bersedia untuk meneruskan rapat karena, perwakilan yang hadir merupakan SKPD, terkait dan informasinya bisa dijadikan catatan penting bagi dewan.


Rapatpun ditutup Masduki Toha namun, ada catatan khusus kepada perwakilan Pemkot Surabaya yakni, meminta agar, Sekkota segera mengirimkan sms ulang, yang berisi tentang, pembatalan pemberhentian pelayanan pengurusan SKTM karena, dalam satu minggu terakhir,  banyak warga yang menjadi korban.
 ( Ham )


Lebih baru Lebih lama
Advertisement