Dirgahayu Soerabaia NEWSWEEK

                                  

 Oleh : Bachtiar Utomo *

Assalamu’alaikum, Warrahmatullahi Wabbarrokahtuh. Alhamdulillah adalah kalimat yang pantas disampaikan dalam peringatan HUT SKM Soerabaia NEWSWEEK ke-8, tahun 2015. Betapa tidak, awal berdirinya  media ini bukan ‘dibidani’ oleh jurnalis yang hebat atau pernah meraih penghargaan jurnalistik Prapanca dari PWI atau lembaga pers lainnya. Tetapi diilhami oleh tiga orang jurnalis yang pernah berkiprah sebagai wartawan Koran Mingguan, Surabaya Minggu tahun 1980-an, yaitu- Beny Suwandono, Dominikus Layn (Domi) dan saya, pada pertengahan bulan Nopember 2007 dengan modal yang terbilang cekak alias pas-pasan untuk sekedar bisa terbit.

Saya tidak menyangka, bahwa koran yang saya tangani tersebut masih dapat bertahan ditengah-tengah era persaingan bebas (free fight liberalation) pada media cetak maupun elektronik. Kedua rekan sejawat itu, kini telah beralih berprofesi sekarang menjadi advokat atau pengacara. Padahal, kedua rekan tersebut saya yang mengajaknya untuk berkuliah di fakultas hukum agar mampu menjawab persoalan-persoalan hukum yang dihadapi oleh masyarakat, terutama golongan yang tidak mampu atas ketidak adilan melalui pers dan tidak terkena delik pers melalui trial by the press.

Terang terang, saya agak berat hati ditinggalkan oleh kedua rekan yang ‘membidani’ kelahiran SKM Soerabaia NEWSWEEK karena saya menyadari sepenuhnya untuk mendirikan sebuah penerbitan yang dapat eksis bertahan harus memenuhi beberapa syarat, antara lain; teknologi, permodalan,  SDM yang mumpuni. Dari ketiga syarat yang harus dipenuhi adalah mustahil dapat dipenuhi dalam jangka waktu singkat. Bonek atau Bondho Nekat (modal tekad) adalah modal semangat juang agar dapat bertahan dan eksis. Dengan prinsip semangat, Sekali layar terkembang, pantang untuk kembali sebelum di tempat tujuan.

Pasang surut dan silih berganti personil yang tergabung dalam Biro maupun Perwakilan dalam SKM Soerabaia NEWSWEEK sejak pendirianya hingga sekarang tidak terhindarkan. Pada awalnya berdirinya, Biro Sumenep selalu aktif dan dalam perkembangannya Biro tersebut dinon-aktifkan sejak dua tahun terakhir dengan pertimbangan teknis. Personil atau Biro yang terpaksa telah dinon-aktifkan oleh manajemen, karena tidak mematuhi aturan yang telah disepakati bersama. Sebenarnya, kami tidak mengharapkan kejadian tersebut dan menyesalkan ‘perpisahan’ itu. Selama ini manajemen menerapkan pola pengembangan manajemen partisipatoris.

Pada pertengahan tahun 2015,SKM Soerabaia NEWSWEEK mempunyai saudara muda, yaitu; online: www.surabayanewsweek.com yang dilakukan secara terbatas dan belum semua personil media ini dapat bergabung untuk dimasukkan dalam jaringan media online tersebut karena beberapa pertimbangan teknis. Mengingat media online adalah bisnis yang menjanjikan di masa depan, tapi kita tidak boleh lengah atau grusa-grusu, karena rawan terhadap gugatan pidana maupun perdata menanti di depan mata, yakni- UU ITE dan berbeda dengan media konvensional yang selama ini kita tangani. Jika personil online tidak disiapkan secara cermat dan matang akan timbul persoalan baru di belakang hari.   

Saat ini sedang dilakukan penataan kelembagaan, yaitu-  mengganti badan hukum PT Media Perkasa yang semula dengan multi usaha dirubah hanya satu bidang usaha, pers/media massa yang ditambahkan nama menjadi PT Media Perkasa Utama melalui notaris Roma Panjaitan SH dan sudah didaftarkan pada Kemenkum HAM RI dan diteruskan pada Dewan Pers. PT tersebut yang juga menaungi online:www.surabayanewsweek.com.

Tentu saja dengan adanya tambahan media online akan menambah sinergitas dalam berkiprah pada jurnalistik yang lebih luas cakupannya. Keberadaan media online bukan hanya sekedar mengikuti trend, tapi keberadaan media ini memang menjadi kebutuhan dan tuntutan jaman.Dalam manajemen modern dikenal teori SWOT atau Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Treath (ancaman).

Namun dalam perkembanganya pola manajemen partisipatoris  yang dijalani ditambahi kata Spritual (doa). Rasionalitas belum menjamin kesuksesan sebuah usaha, telah banyak contoh sebuah usaha yang semata-mata hanya mengandalkan rasionalitas banyak menemui kendala dan hambatan yang akhirnya harus gulung tikar karena tidak mampu menghadapi persaingan. Secara teori atau menggunakan rasionalitas atau logika, usaha yang kita jalani selama ini mustahil mampu dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Hal ini berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Dirgahayu Soerabaia NEWSWEEK.  ****




Lebih baru Lebih lama
Advertisement