4 Juta Pengguna Narkoba Terbesar Pelajar dan Mahasiswa

SURABAYA - Penyalahgunaan Napza (Narkoba) dikalangan masyarakat semakin memprihatinkan. Berdasar data sebagaian besar pengguna narkoba adalah pelajar dan mahasiswa. Upaya strategis efektif dalam pemberantasan narkoba Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim bersama Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, lakukan sinkronisasi penerapan kurikulum anti narkoba.

Sinkronisasi itu dilakukan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan penerapan kurikulum terintegrasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) tingkat SMP dan SMA di sekolah-sekolah di Jawa Timur. Penegasan ini disampaikan Kasi Pencegahan BNNP Jatim Danang Sumiharta,usai Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, di Restauran Mahameru jl. Raya Diponegoro Surabaya, Rabu (24/2/2016).

 Danang Sumiharta, mengatakan, uji coba penerapan kurikulum anti narkoba telah berhasil dilakukan di beberapa sekolah di Surabaya, dan diharapkan tahun 2016 ini bisa diterapkan di sekolah lain minimal pada 2 mata pelajaran.

“Selain soal kurikulum integrasi, kita juga melakukan rapat koordinasi persiapan program Aksi Sekolah Bersih Narkoba (ASBN) Tahun 2016 yang akan diikuti oleh SMP dan SMA,” katanya. Diterangkan oleh Danang, dalam program ASBN ini masing-masing kabupaten dan kota mengirimkan satu SMP dan SMA yang akan diseleksi menjadi 4 besar. “Penerapan kurikulum anti narkoba terintegrasi ini nantinya menjadi salah satu kriteria penilaian ASBN 2016,” tandasnya.

Diungkapkan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia termasuk di Jawa Timur telah menyebar kemana-mana, ke berbagai kalangan masyarakat. Tidak hanya ke masyarakat biasa, tapi juga kalangan pejabat, aparat penegak hukum, petugas keamanan, dewan, pelaku usaha, pelajar dan mahasiswa.

Di Provinsi Jawa Timur sendiri, jumlah penyalahguna narkoba tercatat 568.309 orang, atau 2,1% dari jumlah penduduk di daerah ini. Di tingkat nasional, Jatim berada di peringkat 3. Sedangkan secara nasional, jumlah penyalah guna narkoba lebih dari 4 juta, atau 2,2% dari jumlah penduduk Indonesia.

Dari jumlah penyalahguna narkoba itu, yang terbesar adalah kalangan remaja, pelajar dan mahasiswa. “Pengguna narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Jatim terbesar di Indonesia,” tandas Danang.

Disebutkan pula, rata-rata per hari 33 orang meninggal akibat narkoba. “Menurut kami penyebaran narkoba ini merupakan kejahatan teroris yang harus dicegah bersama-sama,” ujarnya.

Terus bagaimana peran BNN? BNN telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan. Menurutnya, jika tidak ada BNN, jumlah korban atau pengguna narkoba bisa mencapai 5% dari penduduk negeri ini.

Tindak pencegahan yang dilakukan BNN itu di antaranya melayangkan surat permohonan ke para penentu keputusan agar memberlakukan persyaratan bersih narkoba. Akan tetapi, tidak semua pihak menerima atau menanggapi serius usulan BNN, sehingga masih banyak celah untuk mewujudkan harapan agar semua aparat bersih narkoba.

Banyak kendala yang menghalangi tindak pencegahan dan pemberatasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, kata Danang. Bahkan, lanjutnya, peraturan negara pun ada yang melindungi pengguna narkoba. Contohnya, ketika BNNP akan melakukan operasi atau penggerebekan di lembaga pemasyarakatan tetap diwajibkan ijin terlebih dulu. (er)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement