Puluhan Busana Unik Karya Desainer Pelajar Mojokerto Beradu Keindahan di Jalanan

Para pelajar SMKN Sooko sedang Menunjukkan Kebolehannya
MOJOKERTO -
Setengah Jalan Raya RA Basuni di depan SMKN Sooko Mojokerto siang itu berubah menjadi catwalk, Sabtu (27/2/2016). Di atas karpet merah sepanjang 200 meter itu, sebanyak 72 busana unik karya desainer pelajar diperagakan oleh para model cantik.

Puluhan pelajar perempuan yang sehari-hari duduk manis belajar di kelas SMKN Sooko, siang ini menjelma menjadi peragawati. Secara bergiliran, mereka berjalan anggun di atas catwalk jalanan dibalut busana batik khas Majapahit.

Ada pula yang nampak anggun dibalut busana kebaya dengan desain yang unik. Di tangan para desainer pelajar, busana khas wanita Indonesia itu menjadi busana dengan berbagai model. Diantaranya berhias kelopak berbagai jenis bunga, motif hewan laut, motif elang, capung, kupu-kupu, merak, hingga bergaya Majapahitan.

"Tujuan kami untuk mengangkat batik khas Mojokerto, yakni batik Majapahit. Untuk itu tema kami yang utama adalah Majapahit," kata Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Mojokerto, Satuin kepada wartawan.

Menurut Satuin, busana karya desainer pelajar yang diperagakan kali ini sebanyak 72 buah. Baik busana batik maupun kebaya bergaya unik itu murni karya para pelajar kelas XII jurusan Busana dan Butik SMKN Sooko.

Peragaan busana di Jalan Raya yang pertama kali digelar di Mojokerto ini berhasil menarik perhatian para pengguna jalan. Tak sedikit para pengguna jalan yang menyempatkan waktunya melihat fashion show pelajar ini. Sayangnya, pihak panitia tak menyediakan tempat khusus bagi masyarakat umum. Hanya wali murid dan pejabat Pemkab Mojokerto yang mendapatkan kursi di sepanjang catwalk.

"Majapahit Fashion Karnival ini sengaja kami gelar di jalan raya karena kami ingin mudah dilihat dan dinikmati masyarakat. Ini akan menjadi agenda tahunan. Tak menutup kemungkinan ke depan akan melibatkan sekolah lainnya," ujarnya.

Kendati demikian, banyak perjuangan yang dilakukan para pelajar di balik puluhan busana anggun itu. Salah seorang desainer, Nisa Juliana mengatakan, dirinya membutuhkan waktu satu bulan untuk merancang dan menjahit sendiri sebuah kebaya bergaya Surya Majapahit.

Pelajar kelas XII jurusan Busana dan Butik SMKN Sooko ini rela mengeluarkan biaya pribadi hingga Rp 1 juta untuk membuat sebuah kebaya warna hijau cerah itu. Dia berharap, suatu saat busana buah kreativitasnya itu bisa mendatangkan rizki. (ris)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement