Banyuwangi Tour De Ijen 2016 Diikuti Pembalap Berbagai Benua


BANYUWANGI - Banyuwangi Tour de-Ijen merupakan even balap sepeda kelas Internasional juga bisa disebut International Tour DE-Banyuwangi Ijen 2016,yang dimulai tanggal 11-14 Mei. Banyak pembalap kelas Internasional yang berkwalitas siap mengambil bagian di even berkatagori 2.2. International Tour De Banyuwangi Ijen merupakan even balap sepeda kelas internasional yang sudah masuk tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia, sehingga banyak pembalap kelas dunia ikut bagian.

Even balap sepeda bertaraf internasional ini di ikuti kurang lebih 100 pembalap sepeda (cyclist) dari 21 negara peserta, yaitu pembalap dari benua Asia,Eropa, Amerika,Afrika dan Australia.
Mereka bergabung dalam 20 tim yang terdiri dari 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Tim continental diantaranya Singha Infinite Cycling Team dari Singapura, Terengganu Cycling Team dari Malaysia, St Geoge Merida Cycling Team dari Australia, Kenya Reders Down Under dari Kenya.

Pegasus Cycling Team dari Jakarta, Oliver Real Food Racing dari Australia,Kinan Cycling Team dari Jepang. Wisdom Heng- Xiang Cycling dari China. LX-HBS Cycling Team dari Korea. Black Ine Cycling Team dari Laos. 7 Eleven Sava RBP dari Philipina. Team Ukiyo dari Jepang. Swiss Welness Cycling Team dari Australia dan Geomsam Celo dari Korea, Tim dari Indonesia yang mengikuti bertanding yaitu Indonesia Prima, Puslatda Jatim. SAKB KFC Cycling Team, tidak ketinggalan Tim dari tuan rumah Banyuwangi BRCC.

Pada etape 1 hari pertama (11/5) lomba , Dong Hyun Shin dari LX-HBS Ccling Team merajai jalanan sehingga menyentuh garis finish. Di etape ke 2 menempuh jarak 145,7 Km, yang berangkat dari RTH Maron Genteng finish Taman Blambangan Banyuwangi dengan catatan waktu 3 jam 42 menit 58 detik, milik Benyamin Prades  Spanyol Team UKYO Jepang. 

Masyarakat Banyuwangi merasa bangga adanya even balap sepeda tingkat Internasional Tour De Banyuwangi Ijen, sehingga masyarakat antusias rela berjajar di pinggir jalan untuk menyaksikan laga tahunan itu, tidak cukup sampai disitu, masyarakat rela membersikan rute jalan yang dilewati even mahal itu, juga rela kendaraan terganggu untuk berhenti sejenak menghormati peserta yang lewat dari Negara-Negera peserta sembari menjaga nama Banyuwangi dimata dunia. (jok)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement