Workshop Kebijakan Pembentukan Sekolah Anak dan Puskesmas Ramah Anak

Sonhadji, Kabid Sosbud Bappeda saat menyampaikan laporan dalam kegiatan Workshop
PROBOLINGGO - Bertempat digedung Puri Manggala Bhakti kantor sekretariat Pemkot Probolinggo, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melalui Bidang Sosial Budaya menggelar kegiatan Workshop Kebijakan Pembentukan sekolah anak dan Puskesmas ramah anak, Selasa (03/5).

Agenda yang dihadiri oleh Sekdakot Drs H Jhoni Haryanto, assisten, narasumber yang berasal dari PPKP Provinsi Jatim dan Dispendik, Kepala SKPD, serta sejumlah undangan yang terdiri dari seluruh Kepala Sekolah tingkat dasar (SD) se kota Probolinggo. Dalam laporannya, Sonhadji selaku Kabid Sosbud Bappeda mengatakan maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut.

Dalam laporannya, Sonhadji mengatakan fakta dilapangan menunjukkan jumlah anak yang putus sekolah masih terbilang cukup tinggi. Ada lagi masih banyak ditemukan anak jalanan dan pengemis, terbatasnya fasilitas bermain bagi anak, belum tersedianya ruang menyusui (pojok laktasi)ditenpat-tempat umum, minimnya pelayanan kesehatan yang ramah  anak serta masih rendahnya pemahaman tenaga kesehatan yang ranah anak. “Indikator terbentuknya sekolah anak dan puskesmas ramah anak ini sebagai tindak lanjut dari prgram yang sebelum telah dicanangkan yakni sebagai kota layak anak.”Ujar Sonhadji.

Ditambahkan oleh Kabid Sossbud ini, bahwa upaya mewujudkan sekolah dan puskesmas ramah anak ini, merupakan implementasi atas hak anak atas pendidikan serta hak perlindungan khusus yang diberikan pada anak. Bahkan Sonhadji meminta adanya peran yang maksimal dari petugas gugus kota layak anak dalam memantau perkembangan anak yang ada dikota Probolinggo, sehingga apa yang menjdi kebutuhan anak, akan segera bisa di akomodir.

Yang menarik, sebelum acara dibuka, terlebih dahulu para undangan disuguhi sebuah atraksi tarian yang dibawakan oleh sejumlah siswa dari SDN Sukabumi 2 dengan judul tarian Sapu Lidi. Sementara Sekda Jhoni Haryanto yang mewakili Walikota Hj Rukmini dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sebuah wadah yang secara spesifik memperhatikan kebutuhan anak, karena menurut sekda hingga saat ini terlihat belum optimalnya kawasan rokok, kemudian pendidikan anak belum memadai, disamping itu masih minimnya pelayanan kesehatan bagi anak serta meningkatnya penyakit HIV .”Diharapkan dengan adanya fasilitas yang cukup untuk menampung kebutuhan anak, akan dapat memberi kontribusi bagi tumbuh kembangnya anak dimasa depan.”Ujar Jhoni. (Suh)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement