Mutasi Massal Pertama Pejabat Pemkab Situbondo

SITUBONDO - Gerbong mutasi mulai bergulir. Puluhan Pegawai Negeri Sipil terdiri dari esselon II, esselon III dan esselon IV masuk gerbong mutasi kali ini. Mutasi massal yang berlangsung di belakang Kantor Pemkab Situbondo pagi(21/09) kemarin, merupakan mutasi pertama era Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Dadang Wigiarto dan Yoyok Mulyadi.

Mutasi besar-besaran ini sempat menimbulkan berbagai spekulasi. Meski mutasi disebut sebagai penataan birokrasi, sebagian kalangan menilai mutasi sejumlah pejabat esselon II dan III sebagai bentuk bersih-bersih.

Yang mengejutkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin dimutasi menjadi staf ahli. Zainul Arifin yang sudah bertahun-tahun bergelut dengan persoalan bencana digeser menjadi staf ahli bidang pembangunan. Sedangkan Kepala BPBD dijabat Taufik Hidayat, yang sebelumnya menjabat staf ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Syaifullah juga dimutasi menjadi staff ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan. Posisi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM digantikan Ahmad Sugiarto alias Modot, yang sebelumnya menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Posisi Asisten Perekonomian dan Pembangunan digantikan Sofwan Hadi, yang sebelumnya menjadi Staff Ahli bidang pembangunan. Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Agus Fauzi, jadi staf ahli bidang politik dan hukum. Saat ini posisi Kepala Dinas Pertanian masih kosong. Kemungkinan baru akan ditunjuk Kepala Dinas Pertanian yang baru pada mutasi jilid II nanti.

Kepala Satpol PP Agung Wintoro bertukar posisi dengan Camat Mlandingan Zuhri. Agung dimutasi menjadi Camat Mlandingan, sedangkan posisinya digantikan Zuhri.

Kejutan lainnya menimpa Choiril Saleh. Kepala Bidang Pengairan pada Dinas PU Binamarga dan Pengairan, kini dimutasi menjadi Sekretaris Kecamatan Sumbermalang. Begitu pula dengan Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, dimutasi menjadi Sekretaris Kecamatan Banyuglugur.

Menurut Wakil Bupati Yoyok Mulyadi, Mutasi ini merupakan penyegaran biasa untuk meningkatkan kinerja birokrasi. Yoyok Mulyadi menjamin tidak ada kaitannya mutasi pejabat dengan dukung mendukung Pilkada.

Pernyataan senada juga disampaikan Bupati Dadang Wigiarto. Menurut Dadang, mutasi kali ini merupakan kebutuhan untuk menata organisasi birokrasi. Sudah sekitar satu setengah tahun tidak pernah ada mutasi pejabat.

Bupati Dadang Wigiarto menambahkan, mutasi sudah sesuai ketentuan perundang-undangan serta hasil tes uji kompetensi. Saat ini kata Dadang, masih banyak persoalan dengan birokrasi di Situbondo. Banyak program tidak bisa berjalan baik karena birokrasi lamban bergerak.

Oleh karena itu lanjut Dadang, mutasi ini bertujuan untuk memacu kinerja birokrasi. Dadang mengaku pasti memutasi kembali pejabat yang saat ini diberi amanah jabatan tertentu, namun tidak bisa menjalankannya dengan baik. (Hos/ima)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement