KOTABARU, KALSEL - Badan Kesatuan Bangsa Politik
fasilitasi dialog terbuka untuk
membangun Kotabaru lebiih maju. Dihadiri oleh
Tokoh Masyarakat, Tokoh Lintas
Agama, Forum Komunikasi Umat Beragama, 0RMAS, OKP, LSM, Cedikiawan, Tokoh
wanita,dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, FPK.
“ Dialog ini
bertujuan menyamakan Persepsi membangun Kotabaru kedepan, bukan mencari siapa
yang salah siapa yang benar dan bukan forum pengadilan,” Jelas Adi Sutomo Kepala
Badan Kesbangpol, Senin ( 15/08/16).
Atas permintaan
peserta, yang menjadi moderator Adi
Sutomo dan Bahrudin. Meteri yang dibahas dalam dialog itu adalah inventarisasi
Issu yang berkembang. ada 22 issu yang
dibahasa. Dan sebelumnya, peserta dialog
menambahkan 3 issu yang dianggap sangat penting untuk dibahas bersama.
Selain tata
tertib dialog yang harus ditaati oleh
peserta, moderatur juga memaparkan 25 issu
yang terinventarisasi. Namun yang menjadi bahasan perdebatan hanya 3
issu saja. Issu lainya akan dibahas pada forum dialog selanjutnya.
Untuk tahap pertama
ada 8 issu yang dipilih yaitu; sengketa lahan di desa-desa, maraknya peredaran
obat terlarang (Zenith), Narkoba, dan terkait dengan tugas kepolisian, sengketa
lahan diperusahaan Perkebunan Kelapa
Sawit ( Kecamatan Kelumpang Hilir, Pulau laut Barat, Pulau Laut Timur dan
Kecamatan Hampang), rencana Penertiban
Pipa - Pipa milik swadaya Masyarakat untuk menanggulangi kekurangan air
bersih pada musim kemarau, adanya Staf Khusus Bupati, tidak dilanjutkannya
pembangunan pelebaran siring laut oleh PT. SILO, pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah yang selalu dikeluhkan oleh
Masyaraakat, rencana pembangunan kembali Masjid Raya khusnul Khatimah. “Dari
beberapa issu tersebut, dipilih hanya 3 issu yang akan
direkomendasikan kepada Bupati. Yang diamanatkan untuk merumuskan 3 issu itu
adalah tim perumus yang sudah dibentuk sebelumnya, “ ucap Bahrudin.(syaf)