Pegawai Salon Nyambi Jadi Kurir Sabu

SURABAYA - Satreskoba Polrestabes Surabaya kembali berhasil mengungkap salah satu jaringan narkoba dalam Lapas. Pengungkapan jaringan narkoba tersebut berkat penangkapan seorang kurir dari jaringan itu, yakni Rila (31). Pelaku yang diringkus petugas merupakan kurir dari jaringan yang dikendalikan Napi Lapas Medaeng berinisial T.
Rila ditangkap di kos-kosan di Tebel Tengah, Gedangan, Sidoarjo, Senin (12/12) kemarin. Dia ditangkap usai mengambil narkoba seberat 200 gram. Dia telah diintai petugas sejak mengambil barang dengan teknik ranjau didepan SPBU Ahmad Yani.
Kasatreskoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal, mengatakan penangkapan pelaku berawal dari laporan masyarakat, jika akan terjadi transaksi narkoba di SPBU Ahmad Yani. Kemudian petugas menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan pengintaian di lokasi tersebut. Dan ternyata benar ada transaksi dengan sistem ranjau.
“Anggota yang mengintai, ternyata benar melihat pelaku sedang mengambil satu bungkus besar berisi sabu-sabu,” ujar Kasatreskoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal.
Selain menjadi kurir, pelaku juga seorang pecandu. Hal tersebut didasari penemuan alat hisap sabu bong dan hasil tes urinnya positif. Namun, saat ditanya tentang barang tersebut dia mengaku tidak tahu menahu bahwa bungkusan plastik tersebut adalah Narkoba. Dia juga mengelak jika barang tersebut miliknya, dia hanya dimintai tolong teman untuk menyimpan.
Meski janda satu anak yang bekerja di salon itu hanya mendapatkan gaji dari Salon, tetapi petugas menemukan banyak data rekening yang mentransfer ke rekening miliknya itu. Pegawai salon tersebut juga tidak mau disebut kurir.
Tapi, polisi tidak serta merta percaya pernyataan Rila. Sebab, dari informasi yang didapat, pelaku sudah berkali-kali mengambil narkoba dengan teknik ranjau. Rila itu pemain, bisa saja mengelak saat diinterogasi. Tapi fakta yang kita temukan bisa menjerat pelaku ke penjara.
Sambung Roni, pelaku banyak mengedarkan barang haram itu di beberapa kota di Jawa Timur. Seperti Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Sasarannya, adalah pelanggan tetap yang membeli narkoba dalam skala besar. Jadi ada tangan ketiga lagi setelah Rila. Tangan ketiga ini yang kemudian menjual sabu-sabu eceran, paket hemat ke pecandu.
Sementara petugas juga terus memburu bandar dalam Rutan Medaeng yang disebut-sebut berinisal T. Pihaknya masih melakukan penyelidikan secara teliti. Sebab, banyak pemain dalam jaringan Rutan Medaeng ini yang masih jadi buron polisi, pungkasnya. (eko)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement