KEDIRI
- Perjalanan panjang yang tidak mudah telah dilalui oleh para bidan desa untuk menjadi CPNS di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. Para bidan ini sudah mengabdi sebagai
PTT (Pegawai Tidak Tetap) di Kementerian Kesehatan rata-rata selama sembilan tahun. Mereka sudah mengabdi kepada masyarakat
dengan sepenuh tenaga sesuai dengan profesi yang telah ditekuni.
Berkat kebijakan dari
Kementerian Kesehatan dan didukung pula oleh kebijakan Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti
Sutrisno, sebanyak 31 bidan PTT menerima
SK CPNS (Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil). SK CPNS diserahkan
langsung oleh Bupati Kediri di ruang
Jayabaya Pemkab Kediri dan dihadiri oleh seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten
Kediri pada Rabu (24/5).
Dalam sambutannya Kepala
Badan Kepegawaian Daerah Joko Suwono, S.Sos, MAP mengatakan bulan April 2016
lalu telah ditandatangani MOU antara Kementerian Kesehatan dengan Bupati
Kediri, dimanaselaku Pejabat Pembina Kepegawaian Bupati Kediri bersedia mengangkat dan menempatkan
para bidanPTT ini pada jabatan
yang sudah ada saat ini.
“Selamat kepada rekan-rekan yang ada di ruangan saat ini, karena terhitung
mulai 1 April 2017 sudah menjadi Bidan CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kediri. Sebagai bagian dari pengenalan karena telah bergabung di
Pemkab Kediri, kami melaksanakan
pembinaan kepada para CPNS selama tiga hari yang dimulai sejak Senin sampai
terakhir hari Rabu ini dan sekaligus Penyerahan SK CPNS,” terang Joko Suwono.
Ibu Bupati Kediri dr. Hj.
Haryanti Sutrisno dalam sambutannya mengatakan kebijakan dari pemerintah pusat, bahwa
sesuai dengan hasil tes, Bidan
PTT nantinya bisa diangkat menjadi CPNS. Maka dari itu para bidan ini harus selalu bersyukur kepada Tuhan
YME karena berkat rahmat-Nya bisa menjadi CPNS, dan pada akhirnya bisa menjadi PNS.“Saya berharap setelah
menjadi CPNS, para bidan bisa
bekerja lebih baik dibanding saat masih bidan PTT.
Kalian semua harus terus
belajar untuk menjadi bidan profesional sesuai dengan visi misi yang ada di
bidang kesehatan. Yang terpenting
adalah bagaimana kita melayani masyarakat utamanya ibu hamil hingga melahirkan.
Tidak itu saja paska melahirkan pun bidan harus tetap mengawal dan memastikan
ibu dan anaknya sehat,” himbau
Bupati Kediri.
Lebih lanjut beliau
menyampaikan bila perlu bidan harus turun ke lapangan meninjau ibu-ibu yang
sedang hamil, karena wajib untuk memastikan ibu dan anak selalu sehat. “Sekarang bidan harus aktif, jangan
menunggu untuk disuruh pun bidan harus siap dan tanggap untuk melayani
masyarakat. Jaga selalu kekompakan di puskesmas dengan satu tujuan yaitu
menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Kediri. Dengan bertambahnya
bidan, kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat bisa terus terjamin,” tegasnya.
Fitri Pramadany dari UPTD Puskemas Wates mengatakan sangat terharu,
berkat pengabdian kepada masyarakat selama lebih dari 8 tahun akhirnya bisa
diangkat menjadi CPNS di lingkungan
Pemkab Kediri.“Gelar CPNS yang
sudah menempel di pundak kami
merupakan pemicu semangat untuk terus bekerja mengabdi ke masyarakat.
Program-program untuk mensejahterakan masyarakat akan kami jalankan dengan
lebih baik lagi untuk menekan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Kediri,”
kata Fitri. (dim/kominfo)-