TULUNGAGUNG - Rencana Dinas Pertanian Kabupaten
Tulungagung luncurkan Kartu Tani yang akan di berikan kesetiap satu oranng petani yang sejenis
kartu ATM. Kartu tani ini akan menggantikan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok). Dulu RDKK atas nama dapat
digunakan dua sampai tiga orang petani,namun kartu tani hanya dapat digunakaan
tiap orang petani saja. Petani tetap membayar pupuk pakai uang setelah kartu
digesekkan ke mesin, lalu mengambil pupuk yang sudah dibayar lunas. Kalau
dulu Subsidi diambil pihak ketiga dan
sekarang kelompok yang membayarnya ke BNI, ujar Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Tulungagung Suprapti di kantornya, jumat (26/5) siang.
Dinas Pertanian akan mencoba di 106 Kepala
Keluarga (KK) di desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Tulungagung, kalau itu bisa
tinggal disosialisasikan,katanya. Rencana kartu tani akhir Mei ini, tergantung
BNI Jawa Timur, dan lagi data yang masuk ke Dinas masih separoh,dan januari
kemarin sampai bulan Mei
pupuk sudah berjalan, sebutnya. Sementara itu pemerintah hanya mampu
memsubsidi pupuk 70%, sedangkan sisa yang 30% swadaya petani. Sehingga subsidi
dibatasi sedangkan luas lahan yang mendapatkan subsidi hanya dua hektar maksimal dua hektar .
Dan sebelumnya
kondisi panen agak menurun yang di akibatkan cuaca sehingga dalam satu tahun terjadi tiga kali
tanam. Sekarang kondisi cuaca sudah membaik dan air dapat diatur dengan
baik.Dan untuk stok padi dan jagung swasembada sangat mencukupi,kecuali kedelai
0% di akibatkan adanya banjir. Untuk kedelai petani belum begitu menarik
perhatian karna komoditas kedelai dipicu oleh pengusaha di Tulungagung
seperti industri tempe, tahu, susu kedelai,
kecap, menggunakan kedelai impor.
Oleh karna itu kita sudah mencarikan varitas
yang baik yang sudah dua tahun berjalan.Hanya di tahun kemarin agak menurun di
karnakan cuaca yang kian tidak mendukung. Namun, di tahun ini ,kita akan
kembangkan dengan target 5000 an hektar lahan disediakan di beberapa kecamatan
khusus tanam kedelai, terang Kepala Dinas Pertanian Tulungagung ke newsweek baru baru ini. (NAN)