Surabaya Newsweek- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik)
mempunyai strategi khusus dalam mensukseskan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Penyelenggaran ujian tahun
ini merupakan tahun kedua, sehingga diharapkan lebih matang baik dari mulai
proses persiapan hingga pelaksanaan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan menyampaikan bahwa mempunyai
strategi khusus dalam mensukseskan ujian tahun ini. Selain menyiapkan data
anak-anak yang akan mengikuti ujian, beberapa tahapan dalam mensukseskan UNBK
dan USBN juga telah dipersiapkan. “Semua kebutuhan sesuai dengan
tahapan-tahapan sudah kita siapkan,” kata Ikhsan, usai mengikuti gelaran
kampanye anak beberapa waktu lalu.
Ikhsan menjelaskan beberapa strategi telah disiapkan dalam pelaksanaan
ujian tahun ini. Pertama, sekolah yang sudah mumpuni dalam hal sarana dan
prasarana bisa melaksanakan ujian secara mandiri. Hal yang dimaksud adalah
kesiapan dalam fasilitas kebutuhan komputer maupun ruangan.
Kedua, SD dan SMP di Surabaya yang berada dalam satu naungan yayasan bisa
saling membantu, terkait penjadwalan ujian dan penggunaan komputer bisa
disesuaikan secara bergantian. “Ketika SMP ujian, mereka bisa saling bantu
untuk bergantian menggunakan fasilitas di SMA, SMK atau SD,” jelasnya.
Ketiga, lanjut Ikhsan, pihaknya telah menghimbau kepada sekolah dengan satu
sub rayon terdekat bisa saling membantu. Misalnya, sekolah yang memiliki sarana
dan prasarana lebih, bisa melaksanakan ujian sebanyak dua sesi. Tujuannya,
supaya dapat membantu sekolah lain dalam satu sub rayon.
“Tahun sekarang ini
kita tinggal memperkuat, karena makin lama sudah semakin sedikit sekolah yang
bergabung dengan sekolah lain,” urai pria berkacamata ini.
Kepala Bagian layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot
Noer Oemarijati
mengatakan, Pemkot Surabaya menyediakan 5.255 unit komputer bagi siswa-siswi
SD/SMP se-surabaya yang akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Untuk total
anggaran yang dikeluarkan persiapan UNBK, lanjut Noer, pemkot mengeluarkan Rp
53,7 miliar. “Sampai saat ini, jumlah nilai pekerjaan pengadaan komputer tahun
sebesar 51,8 miliar,” ucap Noer di ruang kerjanya.
Disampaikan
Noer, harga per unit komputer tahun 2018 sebesar Rp 9.867 juta dan spesifikasi
komputer yang diminta pemkot telah sesuai dengan kebutuhan siswa/siswi saat
mengikuti UNBK.
“Spesifikasi tersebut telah dikaji oleh Institut Sepuluh
November (ITS) dan alhamdulilah, speknya sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan,” ungkapnya.
Nantinya,
setelah UNBK selesai dilaksanakan, komputer yang sudah dibagikan secara
bertahap kepada sekolah negeri akan ditambah LCD di setiap kelasnya untuk
menunjang proses belajar. “Rencananya pemkot akan membeli 415 LCD dengan total
anggaran sebesar Rp 2,8 miliar,” tandasnya.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar (SD) Dispendik Surabaya Munaiyah
menyampaikan persiapan ujian SD tahun ini lebih matang dari tahun sebelumnya.
Menurutnya, pihaknya mengaku telah memberikan pembekalan kepada para peserta
peserta didik. “Kami telah fasilitasi mereka untuk saling sharing, gurunya juga
kita berikan pembekalan, sehingga persiapan tahun ini lebih matang, karena
sudah ada pengalaman dari tahun kemarin,”ujar Munaiyah, saat ditemui di ruang
kerjanya, Senin, (12/02/18).
Data Dispendik Kota Surabaya menyebutkan, jumlah seluruh peserta ujian
Sekolah Dasar (SD) sebanyak 44.290 peserta. Pelaksanaan ujian,
utamanya pada tanggal 3, 4, dan 5 mei 2018. Sedangkan, ujian susulan pada tanggal
7, 8, dan 9 mei 2018, terdiri dari
tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Sementara,
pengumuman kelulusan pada tanggal 4 juni 2018. Total lembaga penyelenggara
ujian SD sebanyak 810 lembaga. Rinciannya, SD negeri sebanyak 306 lembaga, SD
swasta 355 lembaga, Madrasah Ibtidaiyah (MI) negeri sebanyak dua lembaga,
sedangkan MI swasta 147 lembaga.
Disampaikan Munaiyah terkait USBN SD tahun ini terdapat perubahan pada soal
ujian, dimana tahun ini terdapat soal ujian yang berisi esai. “Rinciannya,
pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 40 soal pilihan ganda dan 5 uraian,
Matematika 30 pilihan ganda dan 5 uraian, sedangkan IPA 35 pilihan ganda dan 5
uraian,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Pembinaan Sekolah Menengah Dispendik
Surabaya Iswati mengungkapkan, total peserta ujian Sekolah Menengah Pertama
(SMP) sebanyak 42.246 peserta ujian. Dengan rincian, SMP negeri 16,726 peserta,
SMP swasta 21.291 peserta, SMP terbuka 310 peserta, MTS negeri 942 peserta, dan
MTS swasta sebanyak 2.603 peserta. Sementara untuk sekolah penyelenggara ujian
terdiri dari SMP negeri sebanyak 52, SMP swasta sebanyak 265,
sekolah terbuka sebanyak 12 dan MTS sebanyak 3873 sekolah.
“Untuk UN terdiri dari empat mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika,
Bahasa Inggris, dan IPA. Sementara untuk USBN SMP tahun ini terdiri dari semua
mata pelajaran,” ujar Iswati
Ditanya terkait jadwal pelaksaan ujian tingkat SMP, Iswati menjelaskan,
ujian nasional akan dilaksanakan pada tanggal 23 – 26 april, untuk susulan pada
tanggal 8 – 9 mei. Sedangkan USBN pada tanggal 9 - 13 april, 16 - 19 april, dan
2 - 3 mei. “Jadi pelaksanaan USBN
ada sebelas hari, sementara untuk susulan pada 30 april, 4, dan 5 mei,”
pungkasnya (Ham ).