Surabaya NewsWeek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka
pameran Surabaya Great Expo 2018 di Atrium Mall Grand City, Jumat (10/8/2018).
Acara yang sudah memasuki tahun ke-9 ini digelar mulai tanggal 10 - 14 Agustus
2018. Setiap harinya, pameran ini dibuka mulai pukul 10.00 Wib.
Pembukaan
itu ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Wali Kota Risma
didampingi oleh pihak PT Debindo Mitra Tama selaku perusahaan yang ditunjuk
oleh Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia
(ASPERAPI) DPD Jatim. Pameran ini memang kerjasama antara Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya ASPERAPI DPD Jatim.
Pada
kesempatan itu, Wali Kota Risma menyampaikan perkembangan perekonomian Surabaya
dari awal menjabat hingga saat ini. Pada tahun 2010, awal menjabat sebagai Wali
Kota Surabaya, daya beli masyarakat yang rendah ada di kisaran 43 persen,
menengah atau sedang berada di kisaran 42 persen, dan sisanya merupakan daya
beli tinggi.
Namun,
ketika tahun 2016 kemarin dilakukan survie, daya beli masyarakat yang rendah
tinggal 8 persen. Kemudian yang sedang turun jadi 41 persen. “Itu artinya
melompat jauh dari daya beli yang rendah ke daya beli yang tinggi. Padahal
seharusnya kan dari rendah ke menengah dulu, nah ini tidak, langsung melompat
ke tinggi. Jadi, berarti telah terjadi pergerakan ekonomi yang sangat cepat,”
kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.
Selain
itu, pada saat awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya, pendapatan asli daerah (PAD)
Kota Surabaya hanya mencapai Rp 900 miliar. Tapi saat ini, PAD Kota Surabya
sudah Rp 5 triliun lebih.
“Jadi, kalau dulu komposisinya di Pemkot Surabaya PAD
40 persen dan 60 persen dari sumbangan pemerintah pusat dan provinsi. Tapi
sekarang terbalik, kami 60 persen PAD, dan 40 persennya dari pemerintah pusat
dan provinsi,” tegasnya.
Oleh
karena itu, Wali Kota Risma juga mengajak warga Surabaya untuk bersyukur dengan
kondisi pergerakan perekonomian ini. Salah satu caranya untuk mensyukurinya
adalah memberikan bantuan kepada saudara-saudara di Lombok yang saat ini
terkena musibah gempa.
Pada
kesempatan itu pula, Wali Kota Risma mengaku sengaja menggelar acara Surabaya
Great Expo 2018 dibarengkan dengan acara Surabaya Marathon 2018 pada Bulan
Agustus. Tujuannya, supaya para tamu-tamu peserta Surabaya Marathon juga ikut
datang ke pameran Surabaya Great Expo itu.
“Jadi,
tinggal sekarang bagaimana Dinas Perdagangan berkolaborasi dengan Dinas
Pariwisata untuk membawa tamu-tamu itu bisa datang ke sini. Saya harap tidak
hanya warga Surabaya saja yang menikmati ini, tapi juga BUMN dan BUMD juga ikut
berkembang,” imbuhnya.
Menurut
Wali Kota Risma, dengan adanya kondisi ini, maka dia yakin perekonomian Kota
Surabaya akan terus bergerak menjadi lebih baik ke depannya. Alhasil, tidak
lagi warga yang kesulitan dan mengeluh dalam menyekolahkan anak-anaknya. “Saya
yakin bisa kalau kita bergerak bersama-sama. Mari bekerja keras, kita tidak
boleh menyerah, saya yakin kita bisa melakukannya,” ujarnya.
Sementara
itu, Direktur PT Debindo Mitra Tama Moch. Kushendarman mengatakan pamerah yang
sudah memasuki tahun ke 9 ini diikuti oleh 83 stand UMKM. Stand-stand ini
dibagi menjadi 3 bagian dengan tema berbeda-beda, diantarnya produk fashion,
informasi pelayanan perizinan dan informasi pariwisata serta handycraft.
“Selain itu juga ada tema lingkungan hidup, pertanian, perbankan dan pelayanan
air bersih,” ujarnya.
Dalam
pameran tahun ini, pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp 40 miliar dengan
jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 25 ribu orang. Hal ini diyakini tercapai
karena pada tahun ini berbarengan dengan acara Surabaya Marathon.
“Yang paling penting juga, setelah acara ini
ada beberapa UKM yang memiliki order berkelanjutan atau ada pesanan hingga beberapa
bulan ke depannya,” pungkasnya. ( Ham )