Surabaya - Kegiatan Pembinaan kepada nelayan rutin
dilakukan oleh Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kota Surabaya. Namun demikian, menghadapi
cuaca ekstrem ini, Dishub Kota Surabaya melakukan kerjasama dengan BMKG, Basarnas dan Polairud. Untuk mengigatkan
kepada nelayan, tentang pentingnya alat-alat keselamatan, termasuk informasi
cuaca sebelum melaut.
“Kita tahun ini
memasang tambahan 3 lagi (WID), jadi ada 6 Weather Information Display (WID),
yang diperuntukkan untuk nelayan sebelum melaut bisa terinfomasi, sehingga
sebelum melaut mereka bisa memprediksi keadaan cuaca,” papar Irvan.
Keenam WID tersebut,,
telah terpasang di beberapa titik pesisir Kota Surabaya. Tahun 2018, telah
terpasang di Taman Suroboyo (Kel. Cumpat, Kec. Kedungcowek), Masjid Al Mabrur
(Kel. Nambangan Perak, Kec. Kedungcowek), Tambat Labuh Sontoh (Kel. Tambak
Sarioso, Kec. Asemrowo).
Sedangkan di tahun
2019, WID telah terpasang di Sentra Ikan Romokalisari (Jl. Romokalisari I,
Benowo Kota Surabaya), Titik Kumpul Nelayan Tambak Wedi (Jl. Tambak Wedi,
Kenjeran, Kota Surabaya), dan Titik Kumpul Nelayan Kalisari (Jl. Kalisari, Mulyorejo,
Kota Surabaya).
Menurut Irvan, data yang ditampilkan di Weather
Information Display (WID) itu, didapatkan dari BMKG Maritim Tanjung Perak. Data
tersebut merupakan data realtime yang diupdate setiap harinya dan berisi
beberapa informasi. Mulai dari suhu, kelembapan udara, cuaca, kecepatan dan
arah angin, tinggi gelombang hingga jarak pandang.
“Ini semua terhubung
ke SIUTS (Surabaya Integrated Urban Transport System) Joyoboyo, dan ke depan
kita akan bekerjasama dengan BMKG untuk bisa terkoneksi dengan Early Warning
System bila ada tsunami atau cuaca buruk lainnya, jadi kita sedang berkoordinasi
untuk mengajukan,” ujarnya, Rabu ( 08/1/2020)
Sementara itu, Kepala
Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya, Taufiq Hermawan menambahkan,
kondisi cuaca secara umum di Jawa Timur, termasuk Surabaya, telah memasuki
puncak musim penghujan.
Biasanya, puncak musim
penghujan ini terjadi di bulan Januari dan Februari. “Jadi hingga bulan depan
(Februari) kita masih berada di puncak musim hujan, tandas Taufiq.
Kendati demikian,
pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot Surabaya dengan melakukan
pemasangan WID di beberapa titik pesisir pantai. Menurutnya, melalui WID ini
pemkot memberikan fasilitas kepada masyarakat agar, bisa memahami kondisi cuaca
yang ada. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui kondisi cuaca dan
mengantisipasi lebih dini.
“Jadi ketika
masyarakat mengetahui melalui display (WID), kondisi cuaca lembab masyarakat
bisa mengantisipasi. Demikian juga ketika kondisi gelombang tinggi masyarakat
juga bisa mengantisipasi,”imbuhnya.
Sebagai diketahui,
selain memasang 6 WID di daerah pesisir pantai, Pemkot Surabaya juga memasang
TV wall di balai-balai RW atau perkampungan nelayan.
TV wall yang berjumlah
20 unit tersebut, juga berfungsi sama seperti WID yang dapat menampilkan
layanan informasi cuaca secara realtime kepada para nelayan. ( Ham )