Surabaya- Setelah 14
hari lalu ditutup sementara. Dua pasar besar tersebut yakni, Pasar Kapasan yang
terletak di Jalan Kapasan Kecamatan Simokerto dan Pusat Grosir Surabaya (PGS), di
Jalan Raya Dupak nomor 1, Gundih, Raya Kecamatan Bubutan, Surabaya. Pemerintah
Kota ( Pemkot ) Surabaya rencananya akan membuka kembali.
Kepala Bagian
Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan
rencananya kedua pasar tersebut akan dibuka besok, Sabtu (18/4/2020).
Karenanya, pemkot melakukan beberapa langkah sebelum akhirnya kedua pasar
tersebut kembali dibuka. Langkah yang pertama adalah melakukan penyemprotan
disinfektan ke seluruh ruangan di dalam dan area luar sekitar pasar atau mal.
“Jadi, hari ini sampai
malam nanti disemprot detail sampai ke dalam toilet dan daerah luar
sekitarnya,” ujar Agus Hebi di Kantor Balai Kota Surabaya, Jumat (17/4/2020).
Menurut Agus, setelah
pasar dibuka, akan diberlakukan pembatasan akses masuk dan keluar pasar untuk
pengunjung maupun pedagang. Jika sebelumnya di Pasar Kapasan terdapat belasan
pintu masuk.
Kini Agus Hebi
memastikan akan diperkecil lagi menjadi enam pintu masuk dan keluar. Keenam
pintu tersebut masing-masing diberikan fasilitas bilik sterilisasi dan alat
pengukur suhu tubuh.
“Jadi sebelum masuk
pasar harus melewati bilik sterilisasi, baik pedagang maupun pembeli. Nanti ada
petugas untuk mengukur suhu tubuh juga,” ucapnya.
Masih Agus, ia
memastikan bahwa Pemkot Surabaya, akan membagi-bagikan masker dan hand
sanitizer, kepada para pedagang dan pembeli. Terutama untuk pedagang atau
penjaga toko, kuli panggul dan yang beraktifitas di dalam pasar tersebut.
“Mereka masing-masing akan menerima dua masker dan satu botol hand sanitizer,”
tandasnya.
Ia menjelaskan,
melihat antusias para pedagang yang segera ingin berjualan lantaran jelang
memasuki Bulan Ramadhan, Hebi pun menegaskan, pihaknya telah melakukan
koordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam).
Terkait, keamanan
pasar dan memastikan, protokol pemerintah untuk Covid-19, sudah dilakukan
untuk warga di area pasar. Misalnya, jika terdapat pedagang atau pembeli yang
tidak menggunakan masker, maka dilarang untuk masuk kawasan pasar.
“Masker harus dipakai
kalau tidak memakai jangan berdagang. Begitu juga pembeli, kita juga cek
temperatur yang masuk. Jika temperatur tubuhnya 38 derajat, nanti tidak
diperbolehkan masuk ke dalam pasar,” ungkapnya.
Sementara itu,
Koordinator Protokol Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Surabaya, Febria Rachmanita menambahkan, setiap toko diberi sekat plastik
antara penjual dan pembeli. Sehingga tidak ada kontak fisik antara keduanya.
Termasuk saat menerima uang kembalian.
“Jadi antara pembeli
dan penjual ada batasnya. Jadi mereka tidak bersentuhan fisik. Lalu saat
memberikan kembalian, bisa pakai plastik kantong, agar tidak bersentuhan dengan
uang. Yang paling penting, selalu rajin cuci tangan dan pake hand sanitizer,”
pintanya. (Ham )