Komisi D DPRD Surabaya Menilai Intervensi Bantuan SPP SMA Sederajat oleh Pemkot Surabaya Bentuk Pemulihan Ekonomi




Surabaya- Intervensi biaya sekolah SMA dan Sederajat oleh Pemkot Surabaya ini, akan melahirkan Sumber Daya Manusia ( SDM). Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati.


Ajeng Wira Wati menjelaskan, sebelumnya Komisi D sudah mengajukan ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Yang kini menjadi Dinas Pendidikan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disporapar) untuk bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur agar, ada fasilitas bantuan biaya sekolah, baik untuk SMA Negeri maupun Swasta di Surabaya.


“Kolaborasi Pemkot Surabaya dengan Provinsi Jatim untuk membantu biaya pendidikan SMA Sederajat dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah ( MBR). Ini merupakan terobosan baru dalam melahirkan SDM-SDM muda handal di Kota Surabaya,” kata Ajeng Wira Wati, Senin (04/07/22).


Menurut dia, saat reses kedewanan dirinya banyak menerima keluhan dari warga soal kesulitan untuk menebus ijazah SMA dan sederajat.


Tapi yang jelas, lanjut Ajeng Wira Wati, dengan intervensi Pemkot Surabaya dalam biaya pendidikan SMA sederajat, seperti bantuan SPP setiap bulannya, kami menilai salah satu bentuk pemulihan ekonomi dibidang SDM. 


“Jadi SDM nya benar-benar terfasilitasi khusus nya masalah pendidikan,” ungkapnya.


Masih Ajeng Wira Wati, bantuan biaya pendidikan SMA sederajat untuk keluarga kategori MBR ini sudah ada Perwalinya. Saya pribadi juga terus memperjuangkan ini, khususnya siswa SMA sederajat dari keluarga MBR. 


“Memang tidak semua kita dapatkan fasilitas itu seperti, BOS dan Bopda. Karena SMA yang swasta dengan SPP per bulannya Rp 500 ribu itu juga butuh intervensi Pemkot Surabaya,” tandasnya.


Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dalam upaya mencerdaskan pelajar di Kota Pahlawan. Bentuk kolaborasi itu diwujudkan dengan membantu biaya pendidikan pelajar SMA sederajat dari keluarga MBR. ( Adv/ Ham)




Lebih baru Lebih lama
Advertisement