Surabaya-Derasnya hujan yang menguyur Kota Surabaya mengakibatkatkan Jebolnya tanggul sungai Banyu Urip. Hal tersebut menuai respon dari Komisi C DPRD Kota Surabaya.
Buchori Imron Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya mengatakan, pasca jebolnya tanggul Sungai Banyu Urip beberapa hari yang lalu ,seharusnya Pemkot segera melakukan evaluasi menyeluruh, mengapa hal tersebut bisa jebol.
“Apakah pengerjaannya dahulu asal-asalan atau kontraktornya yang buat tanggul juga sembrono saat membangun tanggul. Ini perlu adanya evaluasi menyeluruh,” kata Buchori Imron Kamis, (04/05/2023).
Buchori Imron menjelaskan, pembangunan tanggul tidak boleh dikerjakan asal-asalan. Sebab, pemkot punya kewenangan segalanya, mulai keuangan, konsep dan lainnya. Harusnya masalah banjir bisa diatasi, utamanya warga di sekitar tanggul. "Jadi jangan asal-asalan bangun tanggul itu, apalagi bangunananya rapuh," ujar Buchori.
Bahkan Ia meminta sungai bebas dari sampah, agar saluran airnya lancar dan tidak menghambat arus. Sehingga dampaknya tanggul jebol. Dia meminta Pemkot Surabaya untuk segera melakukan evaluasi secara menyeluruh. Mulai konsepnya, plaining, feasability study. "Termasuk penganggarannya, mungkin ada yang salah," tandasnya.
Buchori Imron mewanti-wanti, Pemkot Surabaya jangan asal mengejar lelang dengan harga murah. Namun harus mengkaji dulu, kontraktor itu harus punya kredibilitas dan track record yang jelas. "Agar pelaksanaan proyek dikerjakan dengan baik dan tidak menyimpang dari rencana pekerjaannya," ucapnya.
Buchori menambahkan, selama ini pemkot dinilai lemah mengawasi pengerjaan proyek. Sehingga ia menduga kontraktor mengerjakan secara asal-asalan. Tidak sesuai dengan konsep, planning dan feasability study. Dan tidak memikirkan perawatan dalam jangka Panjang. (Adv/Ham)