Menko Muhadjir Tekankan Kesehatan sebagai Aspek Utama Capai Indonesia Emas 2045


BOJONEGORO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan kesehatan merupakan aspek utama di samping menciptakan generasi yang kuat, cerdas, dan berakhlak mulia untuk mewujudkan generasi unggul pada tahun 2045 mendatang.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam agenda “Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Ji’rona pada Semarak Milad Emas” di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, pada Minggu (26/11).

“Sehat dulu, kemudian cerdas, terus kuat, dan berakhlak mulia. Empat ini kuncinya, ini adalah prasyarat kalau kita ingin menciptakan generasi emas tahun 2045 mendatang,” ucap mantab Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode ini.

Oleh karena itu, Muhadjir menyebut keberadaan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro menjadi sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya.

Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai serta sumber daya kesehatan yang mumpuni diperlukan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik secara cepat, tepat, dengan tetap memperhatikan mutu pelayanan.

“Rumah sakit ini semoga bisa didesain dengan konsep yang advance sehingga dapat betul-betul memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Selain itu juga semoga dapat meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Bojonegoro yang masih tergolong rendah,” ujar Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir juga mendorong kontribusi layanan kesehatan dari pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Rumah Sakit Aisiyah Bojonegoro agar terus ditingkatkan, terutama untuk menunjang program-program prioritas pemerintah seperti percepatan penurunan stunting yang masih berada di angka 24,3 persen pada tahun 2022.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang mendorong fungsi pelayanan kesehatan rumah sakit diperluas. Pelayanan rumah sakit didorong tidak hanya terbatas pada layanan promotif, preventif, serta kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga kepada layanan yang bersifat paliatif.

Pada kesempatan yang sama, Muhadjir memimpin peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro yang nantinya akan berdiri setinggi tujuh lantai yang dilengkapi dengan 118 kamar. Diharapkan pasca pembangunan gedung baru tersebut, status kelas Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro dapat ditingkatkan dari tipe C menjadi rumah sakit tipe B

Turut hadir dalam agenda peletakan batu pertama itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Tamhid Masyhudi, Ketua PDM Bojonegoro Suwito, serta Direktur RSA Bojonegoro Tomy Oeky Prasiska. (hpo)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement