Mobil Hias, Atraksi Budaya, hingga Fashion Show Warnai Parade Budaya dan Pawai Bunga 2013



Teriknya sengatan matahari tak menyurutkan antusiasme warga Surabaya untuk menyaksikan secara langsung Parade Budaya dan Pawai Bunga 2013, Minggu (5/5) siang. Bahkan, beberapa saat sebelum dimulainya parade, masyarakat sudah berkerumun di sepanjang rute yang akan dilalui.

Tepat pukul 14.00 WIB, Wali Kota Surabaya melepas iring-iringan parade di Tugu Pahlawan. Di barisan depan, Paskibraka Pemkot Surabaya memimpin gerak langkah barisan, disusul gemuruh genderang dari drum band taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya. Keseluruhan, sebanyak 65 peserta parade turut memeriahkan kegiatan tahunan dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke-720 itu.
Deretan mobil hias bunga dengan beragam bentuk menarik berhasil menyita perhatian warga metropolis. Tak sedikit diantara mereka yang mengabadikan momen spesial itu dengan kamera maupun ponsel. Selain mobil hias, parade budaya juga menampilkan tari-tarian budaya dari sejumlah daerah, pertunjukan musik, hingga fashion show.
Khusus fashion show, puluhan busana yang ditampilkan sangat spektakuler. Di lihat dari desainnya, semua pakaian sangat nyeleneh dan unik. Beberapa bahkan menyerupai kupu-kupu, ada pula yang mengusung tema kostum ikan Suro dan Boyo. Menariknya lagi, seluruh busana tersebut merupakan hasil karya para pelajar di Surabaya.
Seluruh peserta parade melahap jarak sejauh 3,3 kilometer, mulai dari Tugu Pahlawan hingga finish di Taman Surya. Mereka melewati Jl. Gemblongan, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Jaksa Agung Suprapto. Sekitar satu jam sejak pemberangkatan parade, barisan depan arak-arakan sudah sampai di Taman Surya. Di situ, wali kota beserta beberapa pejabat Muspida Surabaya telah menanti. Gubernur AAL dan Kapolres Tanjung Perak tampak semringah menyaksikan satu per satu peserta parede yang melintas. Beberapa konsulat jenderal negara-negara sahabat juga hadir di Taman Surya.
"Tingginya antusiasme warga dalam menyaksikan Parade Budaya dan Pawai Bunga 2013 ini menjadi salah satu tanda kesuksesan acara," tegas Yayuk Eko Agustin, Sekretaris Panitia HJKS ke-720.
Dijelaskan Yayuk, kegiatan ini tak hanya milik pemkot saja, melainkan milik seluruh warga Surabaya. Semua elemen sangat aktif mendukung terselenggaranya parade. Beberapa perusahaan juga turut menyemarakkan melalui desain mobil hiasnya masing-masing. Bahkan, ada juga peserta yang dari luar Surabaya.
"Pawai tahun ini mengedepankan parade budaya dan bunga, bukan bunga saja, jadi ini lebih meriah. Agenda ini sudah menjadi ikon nasional. Tiap tahun kualitasnya terus kita perbaiki. Ini persembahan dari Surabaya untuk Indonesia menuju dunia," jelas Yayuk.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menegaskan, secara kuantitas, peserta Parade Budaya dan Pawai Bunga 2013 kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya.

"Tetapi secara kualitas kita terus berupaya untuk meningkatkan. Karena agenda ini sudah menjadi komoditas pariwisata yang bisa kita jual untuk mendatangkan wisatawan ke Surabaya," tegas Wiwiek.
Dijelaskan Wiwiek, peningkatan kualitas tersebut diantaranya dengan melakukan seleksi terhadap tampilan-tampilan yang akan menjadi peserta kegiatan ini. Dia mencontohkan, untuk pawai bunga, bunganya harus benar-benar dari bunga, bukan dari stereofoam.
"Mereka (peserta) juga memiliki konsep. Bisa jadi kalau tampilannya jelek tidak diikutkan," sambung dia. Wiwiek menambahkan, dirinya juga melakukan sosialisasi secara massif sejak akhir tahun 2012 lalu. Caranya dengan menyebarkan kalender event ke biro-biro perjalanan, hotel dan stakeholder pariwisata.
"Sosialisasi sudah kita lakukan dengan menyebar brosur dan kalender event berisi kegiatan yang kita lakukan sepanjang tahun 2013 ini, termasuk kegiatan Parade Budaya dan Pawai Bunga ini," sambung dia.
Lebih baru Lebih lama
Advertisement