Banyak Proyek Irigasi Bisu Alias Tanpa Papan Nama



BANYUWANGI - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi  mendapat Rp 150 Milyar dari anggaran APBD 2017, yang digunakan untuk irigasi peningkatan hasil pertanian, Dan pada bulan yang lalu DPU Pengairan telah membagi-bagikan proyek secara penunjukan langsung (PL), menurut informasi yang berkembang 1000 proyek irigasi secara PL telah dibagikan ke pemborong.

Akan tetapi dilapangan banyak proyek-proyek irigasi yang dikerjakan oleh pemborong, banyak proyek yang bisu, sebab dalam pengerjaan proyek-proyek itu tidak ada papan informasi untuk masyarakat. Papan informasi itu penting, agar masyarakat bisa mengetahui volume proyek yang dikerjakan,maupun jumlah uang untuk mengerjakan proyek itu.

Sebab masyarakat berhak mengetahui tentang uang anggaran yang dipergunakan untuk mengerjakannya, sebab anggaran yang dipergunakan untuk membangun itu dari uang rakyat. Menurut Sekretaris DPU Pengairan “Dwi” sewaktu dikonfirmasi bahwa pemborong sebelum mengerjakan proyek , papan informasi tentang anggaran proyek, volume, maupun kalender kerja harus sudah terpampang dilokasi proyek, sebab dalam RAB nya telah tertulis. Katanya.

Tidak itu saja, pemborong yang membangun didesa selalu tidak pernah, istilahnya kulonuwun atau izin kepada kepala desa. Seperti proyek irigasi yang dikerjakan oleh pemborong di desa Singojuruh Banyuwangi., kepala desanya tidak pernah diajak komunikasi.

Kepala desa Singojuruh “Sahuni S.Sen,M.M” menjelaskan “bahwa di desa Singojuruh kelihatannya ada 4 titik proyek birigasi, akan tetapi berapa anggarannya, maupun pemborong mana yang mengerjakan saya tidak tahu, sebab pemborong-pemborong itu tidak ada yang kulonuwun ke saya.”

Sebelumnya saya sangat penting informasi ini, sebab anggaran dari APBD sangat penting untuk bahan laporan anggaran bantuan yang masuk ke desa, dan saya berterima kasih, kalau desa Singojuruh bisa mendapat bantuan proyek irigasi ini, Ungkanya (jok)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement