Ali Wongso Terpilih Secara Aklamasi Pada Hasil Munas Soksi


JAKARTA - Gagrak dan Nasib Soksi (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) yang masih diperhitungkan masyarakat luas ini makin mantap dan ditunggu karya - karya monumental kebangsaannya untuk Indonesia di abad 21.

Karya-karya monumental yang bersekala memperbaiki nasib Soksi dan Rakyat Indonesia itu telah dirancang sekaligus ditetapkan melalui forum agung dan tertinggi beruoa Munas (Musyawarah Nasional) X Soksi di hotel Menara Peninsula Jakarta, selama 3 hari (10-12/10/2017).

Munas X Soksi ini sebenarnya disebut pula Munas Bersama Soksi  untuk mencairkan “Dualisme Soksi” sejak 2010, agar tidak ada konflik internal secara organisasi. Namun pihak Ade Komarudin (Akom) yang diundang oleh Oetojo Oesman Tokoh Gaek yang disegani kalangan Soksi dan Partai Golkar ini, selaku Penyelenggara Munas X Soksi itu tampaknya tidak mendapat respon  baik dengan tidak hadir meski pihak Ali Wongso dan Laurent Siburian mendahului berdamai buat Soksi ke depan yang lebih baik dan cerah nasibnya.

Munas X Soksi ini sangat bersejarah dan telah menegakkan kembali tonggak-tonggak nilai norma sosial, hak hukum maupun rekatan kekeluargaan Sokso yang Gotong Royong dalam berkarya untuk masyarakat luas, oleh sebab itu Munas yang berlangsung dalam tekanan psikologis cukup berat ini mampu menelorkan 3 pokok keputusan yang monumental.

Pertama, Ketua Harian Dewan Pembina Depinas Soksi, H. Oetojo Oesman dan Ketua |Dewan Pembina Depinas Soksi, H. Setya Novanto periode 2017-2022. Kedua, diputuskannya Kepemimpinan Soksi yang bersifat koletif dan kolegial ini dengan Ketua Umumnya Ali Wongso Sinaga periode 2017-2022 secara bulat aklamasi.

Ketiga, Munas X Soksi dan Hasil-hasil Keputusannyadiakui oleh DPP Partai Golkar yang disampaikan H. Setya Novanto Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Freddy Latumahina Ketua DPP Partai Golkar bidang Organisasi.

“Pengakuan oleh DPP Partai Golkar atas Munas X Soksi dan segala pranata yang dihasilkan okeh Munas tersebut, merupakan legal politik yang sekaligus acuan pokok Partai Golkar dalam komunikasi politik bersifat timbal balik dan sinergi dalam satu wadah saja yang tanpa ada dualisme lagi.”urai Freddy Latumahina, sebelum meninggalkan forum Munas X Soksi yang monumental dan agung ini.

Sementara Oetojo Oesman selaku Ketua Harian Dewan Pembina Depinas Soksi mengungkapkan rasa syukur kehadirat Ilahi jika Munas X Soksi itu sukses meski ada kekuarangan dari sisi pija Ade Komarudin Cs tidak hadir. “Namun perlu diingat hak legal standing dan konstitusionalnya Soksi kita ini bisa ditegakkan  kembali, dan kami pinya bukti otentik atas Hak Cipta Soksi dan Legalitas Formal dari Kemenkumham sehingga keberadaan Soksi kami sah adanya,” jelas Oetojo Oesman sembaru tunjukkan bukti otentiknya, dia tokoh senior yang disegani banyak pihak itu masih welcome kepada pihak Akom Cs, dan Oetojo belum bermanuver hukum atas pihak lain yang klaim Soksi miliknya.

Keputusan penting lain dari Munas X Soksi itu adalah Program-progam terkait Visi Misi selama masa kepemimpinan Ali Wongso pada periode lima tahun pertama, ada pula perubahan mendasar dan lebih spesifik atas isi AD/ART Soksi di tahun 2017 ini tanpa lagi menyebntkan peran dan fungsi Sang Pendiri Soksi Dr. H. Soehardiman, SE (almarhum) pada pasal maupun ayat tertentu tetapi keberadaannya dalam Pembukaan |AD/ART Soksi secara historio tercantum baku. (mashur)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement