Wali Kota Risma Ajak Warga Surabaya Jadi Pelopor Lingkungan

Surabaya Newsweek- Keberhasilan pengolahan sampah di Kota Surabaya tidak lepas dari peran aktif masyarakat, semakin sadarnya warga kota terhadap lingkungan dan sinergi antara seluruh stakeholder dengan Pemerintah Kota untuk mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Untuk mempertahankan hal tersebut, Pemkot Surabaya menggelar aksi bersih-bersih pantai di kaki Jembatan Suramadu sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari. Pada momentum tersebut, Pemkot menggalakkan program Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) dengan tema: “Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah!”.

Acara bersih-bersih yang dimulai sekitar pukul 6 dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menggunakan kaos merah lengan panjang, sarung tangan hijau dan sepatu boot warna pink, Wali Kota Risma langsung tancap gas membagikan karung kepada pelajar SD dan SMP. “Ayo ini karungnya, langsung diambil sampah-sampahnya ya,” pesannya kepada para pelajar.

Bersama pelajar dan seluruh stakeholder, Wali Kota Risma ikut membersihkan dan memunguti sampah yang ada. Sesekali Dia, mengarahkan petugas alat berat milik PU Bina Marga untuk mengerukan plester yang terletak di bawah kaki Jembatan Suramadu. “Sebelah sini tolong diratakan lagi,” perintahnya.

Tidak jauh dari alat berat (bego), Wali Kota Risma membersihkan sampah yang terselip dan tertimbun di sela-sela batu. Dengan gesit dan cekatan, dirinya bersama beberapa orang memungut sampah dan memasukkan ke dalam karung. “Iya, gitu bagus, biar bersih pantainya,” katanya sambil tersenyum.

Menurut Wali Kota Risma, aksi kerja bakti ini dilakukan sebagai wujud pengurangan sampah dengan melaksanakan beberapa program pengurangan sampah mulai dari rumah tangga/kampung, hotel, kampus, sekolah, pasar dengan gerakan mengelola sampah mandiri 3R (reduce, reuse, dan recycle).
Cara ini, lanjut wali kota, diaplikasikan dalam kegiatan Green and Clean, Merdeka dari Sampah, Bersih Bantaran Sungai, Eco School, Adiwiyata, Eco Campus, Eco Pesantren yang melibatkan warga, dunia pendidikan, serta pemberdayaan Kader lingkungan dan Fasilitator Lingkungan. 

“Saat ini jumlah Kader Lingkungan telah mencapai 29.700 orang dan 540 orang fasilitator lingkungan yang berpartisipasi mendorong serta memotivasi warga dalam menata kampungnya agar tetap bersih dan sehat,” kata Wali Kota.

Disampaikan Wali Kota Risma, langkah  efektif dalam mengurangi volume sampah yang terangkut ke TPA dilaksanakan dengan cara pemilahan melalui bank sampah dan rumah kompos. Saat ini, kata Risma, Surabaya memiliki  371 bank sampah yang tersebar di perkampungan yang dikelola oleh warga serta 26 rumah kompos tersebar di hampir seluruh kecamatan, sehingga sampah tidak lagi menjadi barang yang tidak berguna, melainkan justru bernilai ekonomis.

“Pemkot telah melakukan pengurangan sampah dengan menerapkan teknologi pengolahan sampah baik skala kecil sampai skala kota, seperti pembangunan TPS 3R/Superdepo Sutorejo kapasitas 20 ton per hari, Compost Center Wonorejo kapasitas 20 ton per hari serta Pusat Daur Ulang Jambangan kapasitas 20 ton per hari,” urainya.

Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini berharap, peringatan HPSN bisa menjadi tonggak perubahan demi mewujudkan Indonesia bersih dari sampah dengan diawali di Kota Surabaya sebagai pelopor dalam penanganan lingkungan.

Ketua Tunas Hijau Mochamad Zamroni menambahkan, total jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 12.430 orang. Dari sekian banyak peserta yang datang, lanjut Zamroni, rata-rata didominasi oleh pelajar SD dan SMP se-surabaya. “Jumlah pelajar SD dan SMP sebanyak 10.051 orang, sisanya dari OPD dan BUMN” kata Zahroni.

Sedangkan untuk total sampah yang terkumpul, Roni sapaan akrabnya tidak mengetahui secara persis jumlahnya. “Angkanya saya tidak tahu, tetapi setelah acara selesai pukul 9.30 WIB, butuh 9 truk untuk mengangkut sampah,” imbuhnya.  


Salah satu pelajar SMP 5 Surabaya, Alfiansyah (14) mengaku senang dengan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat baik, utamanya mendidik dirinya agar tidak membuang sampah sembarangan dan sadar untuk menjaga kebersihan di lingkungannya. “Kegiatannya bagus dan bermanfaat bagi saya dan teman-teman,” celetuknya. ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement