Bupati Blitar Kampanye Budidaya Tanaman Sehat Dengan Panen Raya

BLITAR - Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro tampak semarak dengan kegiatan Panen Raya Padi periode kedua (24/4). Hal ini merupakan keberhasilan bidang Pertanian di Kabupaten Blitar. Semarak kegiatan Panen Raya Padi ini dihadiri langsung Bupati Blitar, Kadin Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Bapeda, Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman dan Tumbuhan Fak. Pertanian, Dir. PJB UB  Brantas Bendungan Lodoyo, Muspika Kecamatan Kanigoro, Kades dan Kalur Se Kec. Kanigoro, Gapoktandes dan para petani desa Gogodeso. 

Rijanto saat ditemui menjelaskan Panen Raya Padi periode kedua di Desa Gogodeso ini berbeda dengan Panen Raya Padi yang sebelumnya telah dilakukan di Desa Sragi Kecamatan Talun, dimana Benih Padi yang digunakan petani di Desa Gogodeso merupakan jenis MSP 14 yang kualitasnya juga bagus.

“Selain itu petani menggunakan pupuk organik dan menggunakan obat pengendali hama wereng, sehingga hasil padi yang dipanen bagus dan tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia,” kata Bupati Rijanto.

Lanjut Bupati Rijanto, menurutnya di wilayah Kabupaten Blitar baru petani di Desa Gogodeso yang sudah memanfaatkan dan membuat sendiri pupuk organik dan obat pengendali hama wereng ini.“Mereka bisa melakukan hal ini sebelumnya telah melakukan pelatihan yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang,” jelasnya.

Melihat situasi ini Bupati Rijanto juga meminta agar Desa yang lainnya juga mengikuti langkah yang dilakukan petani di Desa Gogodeso sehingga nantinya padi yang berhasil dipanen oleh petani Kabupaten Blitar memiliki kualitas yang bagus dan aman dari pestisida dan bahan kimia.

“Ini merupakan Desa percontohan untuk Desa yang lain agar kualitas dan hasil panen di Kabupaten Blitar bisa lebih baik lagi untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Eko Priyo Utomo keberhasilan Panen Raya yang dilakukan di Desa Gogodeso dikarenakan para petani telah menerapkan kaidah pengendalian hama dengan menggunakan pupuk organik dan obat obatan alami yang selama ini sering mereka dapatkan pelatihan di pusat penyediaan Agency Hayati.

“Karena keberadaan pusat penyediaan Agency Hayati belum merata di Kabupaten Blitar, sehingga masih banyak petani yang belum mengetahui dan belum tertarik untuk mengikuti pelatihan disana,” kata Eko Priyo Utomo.

Selain itu Eko juga mengaku jika para petani sudah menerapkan hal ini maka banyak keuntungan yang akan dirasakan para petani, diantaranya adalah mengurangi biaya produksi, hasil panen yang didapat akan melimpah serta akan menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

“Secara bertahap kami akan mendorong petani di Kabupaten Blitar agar bisa menerapkan sistim ini dan mengikuti perkembangan teknologi pertanian untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi,” pungkasnya. (VDZ)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement