Obesesi UWKS Menjadi PTS Terbaik Melalui Pengembangan Sorgum

Rektor UWKS Prof.H.Sri Harmadji, dr.Sp.THT-KL (K), Optimas dapat sambutan masyarakat.
SURABAYA - Obsesi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) untuk menjadikan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di tanah air bukan hanya isapan jempol belaka. Betapa tidak, UWKS sejak tahun 2009 mengembangkan sorgum sebagai pangan alternatif patut mendapatkan apresiasi karena krisis pangan bisa di atasi dengan pengembangan sorgum sebagai bahan pangan di luar konvensional, yaitu; beras, jagung dan gandum yang dikomsumsi oleh masyarakat selama ini. Bahkan, Rektor UWKS, Prof.H.Sri Harmadji,dr.Sp.THT-KL (K) dalam sambutannya menyatakan “Fenomena di masyarakat yang sedang ramai dibicarakan adalah ganti Presiden, tetapi di lingkungan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ganti gandum dan bahan pangan lainnya  dengan sorgum yang dijadikan sebagai sentra sorgum dengan produk-produk pangannya,” ujarnya pada peresmian produk-produk sorgum olahan di Lobby Gedung UWKS, Senin, (30/7).

Rektor UWKS ini mengaku bergembira, karena fakultas teknik melalui program penelitian atau risetnya berhasil mengembangkan budi daya sorgum untuk digunakan bermacam-macam makanan olahan tradisional seperti; aneka kue basah dan aneka kue kering. Hal ini dibuktikan fakultas teknik telah memperoleh kepercayaan dari pemerintah mendapatkan bantuan dana hibah dari Kemenristek sejak tahun 2015, ungkapnya. “Terus terang, saya sangat optimis bahwa tanaman sorgum akan mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat maupun pemerintah. Sebab, sorgum bisa dianggap menghemat devisa Negara karena mengurangi impor bahan-bahan pangan, seperti; beras, jagung dan gandum,” terang Prof.Sri Harmadji.

(Foto dari kiri) , Ir.Endang Noerhartati, MP, Sorgum tanaman biji-bjian manfaatnya banyak bagi kesehatan. 
(Kanan) Drs.Soedijatmiko MM., UWKS melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan baik.
Menurutnya, tanaman sorgum sangat cocok ditanam di daerah tanah tadah hujan, seperti; di Lamongan, Bangkalan, Pacitan atau kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Untuk pengembangan di luar Jawa dapat dilakukan di Nusa Tenggara Timur, NTB dan kawasan Indonesia Timur yang daerahnya kesulitan air atau bukan memperoleh daerah aliran sungai (DAS) yang baik. Dikatakan oleh Rektor UWKS ini, untuk kawasan Lamongan sudah ada sekitar 600 hektar yang sudah berhasil ditanami sorgum, Bangkalan sekitar 400 hektar dan menyusul daerah Pacitan yang akan dikembangkan untuk tanaman tersebut. 

Pada bagian lainnya, Wakil Rektor IV bidang kerjasama Ir.Endang Noerhartati, MP menuturkan, “Kami melakukan penelitian dan mengembangkan tanaman sorgum sejak tahun 2009-an, tanaman jenis sorgum adalah tanaman biji-bijian atau sereal yang mempunyai kaya kandungan kalori. Tanaman jenis sorgum dalam setiap hektar mampu menghasilkan biji sorgum rata-rata seberat 6 ton, pada areal lahan persawahan non-teknis dan tidak membutuhkan perawatan yang njelimet ”. Keunggulan sorgum dari sisi kesehatan dibandingkan beras, jagung dan gandum, yaitu bebas Gluten. Sorgum lebih banyak serat, mengandung policosanol & Plant Sterol yang terbukti dapat menurunkan LDL Kolesterol dan mengandung Tannin sebagai antioksidan, paparnya.

Manfaat sorgum, masih kata Bu Endang panggilan akrabnya bagi kesehatan, diperoleh fakta nutrisi sorgum melancarkan pencernaan, dapat mengendalikan penyakit diabetes (gula), mencegah penyakit Celiac atau alergi terhadap gluten. Sorgum juga bermanfaat untuk kesehatan tulang, meningkatkan sirkulasi dan produksi sel darah merah, meningkatkan tenaga dan pencegahan terhadap penyakit kanker, jelas penanggung jawab program ini. Sedangkan, pengembangan produk industry sorgum meliputi; beras sorgum, tepung sorgum dan bekatul sorgum. Produk industry berbasis sorgum                 digunakan antara lain; -aneka kue basah sekitar 25 – 100 %, untuk aneka kue kering berkisar antara 50 – 100 persen, imbuh Wakil Rektor bidang Kerjasama ini.

Di tempat terpisah, Ketua Yayasan Wijaya Kusuma,Drs. Soedijatmiko, MM yang dihubungi mengatakan”Perguruan Tinggi wajib melaksanakan Tri Dharma, yakni-melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya telah melaksanakan dengan baik hasil penelitiannya digunakan untuk kepentingan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman sorgum. Tanaman jenis ini sebelumnya, merupakan tanaman ‘liar’ dan tidak pernah dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat luas dan UWKS melakukan penelitian sehingga tanaman ini berguna bagi masyarakat sebagai bahan pangan alternatif,”cetusnya.

Pemerintah juga diuntungkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh UWKS ini, karena akan mengurangi jumlah volume impornya untuk bahan-bahan pangan yang selama ini mengandalkan pada komoditi; beras, jagung dan gandum. Yang lebih penting lagi, kita bisa memanfaatkan lahan kritis untuk budidaya tanaman pangan alternative berasal dari sorgum, kata mantan Kepala Dispenduk Capil Kota Surabaya. 

“Alhamdulillah, sejak tahun 2014 UWKS bekerjasama dengan Pemkab.Pacitan untuk program KKN (kuliah kerja nyata) dengan tiga hal; memanfaatkan halaman rumah untuk ditanami Toga (tanaman obat-obatan keluarga), penanaman nutrisi sayur-mayur, pengembangan ayam kampung (buras) dan penanaman pohon kelapa pada setiap desa 50 pohon kelapa, sehingga dapat terwujud Pacitan sebagai Kota Sejuta Kelapa untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Soedijatmiko.

Dalam peresmian produk-produk yang berbahan pangan dari sorgum dapat dihasilkan kue-kue basah antara lain; Roti Sus, Kue Lumpur, Bakpao, Rujak Sorgum, Tape Sorgum dan aneka roti kering. (Nen)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement