Melalui Esepsi, Kuasa Hukum Henry Minta Hakim Tolak Dakwaan Jaksa


Surabaya NewsWeek- Tim kuasa hukum Henry J Gunawan yang diketuai Yusril Ihza Mahendra mengajukan nota eksepsi (keberatan) pada sidang kasus dugaan penggelapan investasi Pasar Turi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (12/9/2018). Dalam nota eksepsinya, Yusril meminta agar majelis hakim menolak dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Permintaan Yusril agar majelis hakim menolak dakwaan JPU didasari atas adanya putusan kasasi Mahkamah Agung nomor 1240K/Pdt/2018. Putusan tersebut menyatakan, PT Graha Nandi Sampoerna selaku penggugat wajib membayar ganti rugi ke PT Gala Bumi Perkasa (GBP) selaku tergugat.

Selain itu, dakwaan juga dinilai kabur karena perkara ini merupakan perkara perdata murni dan sudah dimenangkan oleh PT GBP.

“Kasus ini telah dinyatakan murni perdata oleh Mahkamah Agung dan sudah inkracht,” ujar Mochammad Dzul Ikram, salah satu kuasa hukum Henry saat membacakan nota eksepsi.

Apalagi, lanjutnya, bukti-bukti dalam sidang ini merupakan bukti-bukti yang telah digunakan di sidang perdata.

“Meminta agar majelis hakim menyatakan menerima eksepsi dan menolak dakwaan JPU,” tegasnya.

Usai sidang kepada wartawan, Yusril mengaku heran dengan kasus yang yang menjerat Henry. Menurutnya, kasus ini sebenarnya sudah diputus oleh Mahkamah Agung.

“Perkara ini merni perkara perdata, bahkan Pak Teguh Kinarto dan Pak Asoei (Heng Hok Soei) dijatuhi denda,” terangnya.

Yusril bahkan mengungkapkan, kasus ini merupakan murni perkara perdata antara kongsi yang bekerjasama dalam pembangunan Pasar Turi. “Sebenarnya ini murni masalah perdata, tapi tidak tahu kenapa dibawa ke pidana,” paparnya.

Menurutnya dakwaan JPU terhadap Henry kabur dan overlap. Mestinya jika sampai di Mahkamah Agung perkara ini dinyatakan perdata, maka tidak bisa dilanjutkan ke persidangan. “Mestinya tidak bisa dipidanakan lagi,” beber Yusril.

Saat ditanya harapan dalam putusan sela nanti, Yusril menegaskan dakwaan harus ditolak majelis hakim.

“Mudah-mudahan dalam putusan sela nanti eksepsi kami dikabulkan, sehingga tidak berlarut-larut seperti ini,” pungkas. ( Ham )

Lebih baru Lebih lama
Advertisement