Sekda : Program BI Kedepannya bisa sinergi dengan visi misi program Pemkab Tanbu

BATULICIN - Melalui pembinaan Bank Indonesia (BI)  para kelompok tani di sejumlah Kecamatan mengikuti evaluasi dan monitoring program kerja sinergi klaster padi unggul organik terintegrasi tahun 2018. Kegiatan di buka Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H. Rooswandi Salem.M.Sos.MM di Aula Bersujud.
Dikatakannya, selama ini Pemerintah Daerah sudah menjalin kerjasama dengan BI.Sementara program yang dilakukan BI tidak hanya satu sektor pertanian namun ada pula program di bidang infrastruktur yang sudah du jalankan."Kami berharap program BI Kedepannya bisa sinergi dengan visi misi program pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu,"kata Rooswandi.

Dia menambahkan, sasaran yang tepat harus dilakukan adalah berbagai hal yang sudah di bangun pemerintah daerah. Tentunya menjadi kebutuhan kita, berdasarkan evaluasi melalui Musrenbang mulai tingkat desa hingga Kabupaten. "Hal ini dimaksudkan, segala yang menjadi kebutuhan masyarakat inilah yang akan menjadi sasaran, "sebutnya.

Meski demikian sambung Sekda,  program yang sudah dijalankan oleh BI dianggap sudah membantu terutama kepada para petani dalam rangka pengembangan bibit unggul yang dikerjakan."Melalui Fokus Diskusi ini dapat dijadikan solusi berbagai inovasi kedepan dalam rangka tata kelola program yang akan dilakukan dengan harapan sentuhan para petani Kedepannya dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kita semua,"tutupnya.

Manager pelaksana pengembangan UMKM BI, Ario Wibowo Teguh Prasetio dikesempatan itu mengatakan. Tujuan kegiatan ini dalam rangka klaster  UMKM terkait dengan ketahanan pangan di sisi sektor padi organik terintegrasi. "Padi organik terintegrasi itu yaitu bahan bahan yang terdiri dari sawit,  air kelapa dan dedak yang kita manfaatkan menjadi pupuk dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas pertanian, "katanya.

Lanjutnya,  berbagai keunggulan dengan menggunakan pupuk organik terintegrasi itu sudah dirasakan para kelompok tani.  Yaitu sebelumnya hanya mendapatkan 4 hingga 5  ton padi, saat ini mereka sudah bisa mencapai 7 hingga 8 ton.

Berbagai kendala yang dihadapi  para kelompok tani saat ini  sambungnya adalah persoalan irigasi.Setidaknya dengan perbaikan irigasi yang diharapkan luasan  lahan untuk organik itu semakin berkembang. "Disini kita akan menarik kelompok tani lainnya,  namun mereka juga harus berkomitmen  dan lebih serius mengembangkan dan mempelajari.Kerena ini perlu keuletan dalam penanaman organik, " jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari program ini beber dia, maka  padi organik itu akan diserap oleh Koperasi maupun perusahaan daerah. "Meskipun  saat ini jumlah produksi belum kontinyu maka harapan kami itu akan terus produktif  dan hasilnya akan memenuhi kebutuhan dalam kota sendir,"pungkasnya. (Mc/Adv/Maiya)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement