Sekolah Tidak Mendapat Buku Perpustakaan Dan Gedung Perpustakaan

TULUNGAGUNG - Perlengkapan pendidikan untuk salah satu peningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi anak disekolah. Tetapi, untuk SDN 1 Tawangsari tidak pernah mendapatkannya seperti gedung perpustakaan maupun buku perpustakaan, bertahun tahun lamanya lahan sudah diukur di acc, namun bantuan pemerintah tidak kunjung datang, bahkan kabarpun tidak terdengar, yang mana disetiap tahunnya siswa makin bertambah mau tidak mau legowo menerima apa adanya, terserah dikasi atau tidak, ujar salah satu warga sekitar. 

Sekolah yang dipimpin kepsek, M.Dardiri memiliki 8 rombel, kelas  VI 2 rombel dan kelas V, IV, III, II dan I masing masing 1 rombel dengan jumlah siswa 234 orang dan guru pns 8, honorer 4 orang. Lahan sekolah lahan yang diwakafkan oleh pondok pesantren yang memiliki silsilah dengan Jogja yaitu masnya Hamangkubono 1 yang alur ceritanya kraton Solo nomor 10, kraton Jogja nomor 21 dan Tulungagung Desa Tawangsari nomor 8, maka di tiap tahunnya kraton Jogja mengirim prajurit ke pondok yang berdekatan dengan sekolah,di hari Rabu dan Kamis siswa  menggunakan pakaian tradisi jawa blangkon dan kebaya selama dua tahun berjalan, paginya sekolah digunakan untuk SD, sore dipakai oleh MI, "ucap penjaga sekolah, Yanto. 

Berbeda dengan SDN 2 yang tidak jauh dengan SDN 1, dengan  lahan yang juga di wakafkan oleh pondok dengan jumlah siswa 126 dan guru pns 5 serta GTT ada 12 orang dengan memiliki gedung perpustakaan yang sering mendapat bantuan dari pemerintah yaitu dinas pendidikan Kabupaten Tulungagung, jadi, ada pilih kasih diantara dua lembaga sekolah yang kurang baik bila dilihat dan didengar masyarakat, berharap pemerintah adil terhadap lembaga sekolah dasar dengan prestasi SDN 2 tidak kalah baiknya dengan SDN1 yang disetiap tahunnya berhasil menjuarai lomba olah raga bola poli dengan setumpuk piagam penghargaan, ucap salah satu guru yang tidak ingin namanya disebutkan. 

Bagaimana dengan dana program dari Kementrian Pendidikan Nasional pagu yang mencapai Rp 5.848.060.800 miliar khusus untuk buku perpustakaan pada tahun 2017, yang dikelola oleh Disdikpora Kabupaten Tulungagung, dimana seluruh data lembaga sekolah yang ada di Kabupaten Tulungagung sekitar 630 lembaga sekolah dasar. Bersambung.. (Nan)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement