Keluhan Masyarakat Terkait PBB, Ini Yang Dilakukan Komisi B DPRD Surabaya

Edi Rahmat 

Surabaya NewsWeek- Walaupun Pemerintah Kota ( Pemkot) Surabaya telah menghapus denda Pajak  Bumi Bangunan, Namun  Pajak Bumi Bangunan ( PBB) yang setiap Tahun terus naik, membuat masyarakat masih terbebani, apalagi masyarakat yang penghasilannya di bawah Upah Minimum Kota ( UMK ), bahkan pada masyarakat yang masuk kategori miskin, hal itu ( PBB – Red ) sangat membebani dalam menjalani kehidupannya.
   
Banyaknya keluhan masyarakat Kota Surabaya, yang masuk ke DPRD Surabaya, spontan Komisi B merespon dan segera membentuk pansus terkait, perubahan Perda Pajak Bumi

Dalam hal ini, Edi Rahmat Anggota Komisi B DPRD kota Surabaya mengatakan bahwa, untuk saat ini pansus belum dibentuk, namun kemarin drafnya sudah diserahkan ke Komisi B dan ini masih dirapatkan siapa ketua dan siapa anggotanya.


"Kemarinkan paripurnanya gagal dua kali, jadi pansusnya masih belum dibentuk, nanti kita rapatkan dulu untuk menunjuk ketua dan anggotanya ." papar Edi, saat dikonfirmasi di gedung DPRD Surabaya, kemarin lusa.


Menurut Edi Rahmat, mantan Sekertaris Komisi B DPRD Surabaya, untuk perhitungan PBB setiap tahunnya naik terus, perhitungan yang nol koma satu, koma dua naik terus. Yang dibawah Rp 1 M dan Rp 2 M semakin naik, jadi gagasan dari Komisi B untuk merubah perda.


"Tujuannya untuk memperjelas kedepannya, untuk masyarakat gitu saja. Jadi dibentuknya pansus seperti itu, bagaimana masyarakat mempunyai satu kejelasan. Supaya PBB tidak naik lagi, karena banyak warga yang mengeluh, sebab setiap tahun naik.." jelasnya.


Memang begini, lanjut Edi, ketika pembangunan semakin meningkat otomatis NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) semakin naik. Saya yakin adanya kenaikan NJOP, semua pasti senang lah. Dengan nilai tanah tinggi dan sebagainya.


"Tetapi, semua itu berdampak pada pembayaran PBB. Dampaknya pada mereka yang tidak produktif, mereka yang tidak punya usaha dan sebagainya. Walaupun NJOP naik tapi mereka tidak punya usaha, inikan kasihan mereka. Jadi secara otomatis PBB naik dilihat dari NJOP nya." tambahnya. ( Adv/ Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement