PROBOLINGGO
- Perkembangan pembelajaran disatu lembaga
pendidikan tidak lepas dari semangat para pendidik dalam memberikan arahan dan
motivasi bagi para siswanya guna mengembangkan kemampuan baik akdemik maupun
non akademik. Hal ini seperti yang di terapkan oleg dewan guru di SMP Negeri 8
kota Probolinggo.
Dengan
penerapan pola pendekatan yang dikemas sedemikian rupa, guru berupaya agar
siswa dapat termotivasi untuk mengembangkan inovasinya, sehingga poin positif
akan dapat diraih. Hal ini terbukti ketika sejumlah prestasi mampu ditorehkan
oleh siswa sekolah ini. “Kami berupaya agar siswa dapat menjajaki segala
potensi yang ada dilingkungannya untuk diterapkan dalam lingkup sekolah dan lingkungan
masing-masing. Berbagai prestasi berhasil diraih oleh siswa sekolah ini, berkat
keuletan para pembimbing dalam memotivasi siswa menuju hal positif.’Ujar Drs
Rudito, Kepala Sekolah SMP 8 kota Probolinggo saat ditemui wartawan media ini
diruang kerjanya.
Dalam
bidang inovasi, kirannya SMP ini mampu mengangkat nama baik dalam kancah
pendidikan, dimana dalam Penganugerahan Inovasi Pelayanan Publik (GIPP) yang
diadakan Pemkot Probolinggo di Hotel Paseban Sena beberapa waktu lalu (11/4),
sekolah ini berhasil memperoleh penghargaan sebagai sekolah penuh inovasi yang
diserahkan oleh Walikota Habib Hadi Zainal Abidin kepada Kepala Sekolah. Dalam
lomba inovasi pelayanan public yang kali ini SMP 8 mengambil judul inovasi
“Masuk pa’ Eco “ Pemanfaatan sumber Kekayaan dan Pengelolaan Alam melalui
Ekoprint dan SMP 8 menyabet juara 3 se kota Probolinggo.
Sederet
prestasi menjadi catatan tersendiri, sehingga SMP 8 yang berada dipinggiran
kota Probolinggo tepatnya di Jalan Salak Nomor 137 Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan
Wonoasih kota Probolinggo tidak boleh dipandang sebelah mata . sebut saja
prestasi dalam lomba Diksun Mama, sebuah ajang lomba yang diadakan Dinas
Lingkungan Hidup yang diadakan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) tanggal 16
April 2019, dalam ajang Detektif Kecil
Sungai Memantau Bersama ini, lagi-lagi SMP 8 menyabet juara 3 se kota
Probolinggo.
Pembimbing dan Siswa SMP 8 yang sarat inovasi. |
Ada
lagi prestasi membanggakan yakni Nominasi Film Solo Documenter tingkat nasional
tahun 2018, dengan mengambil judul Film “Rantai Emas dan Kabut Selaras” sebuah
prestasi yang patut menjadi kebanggaan bersma. Menurut Drs Rudito sebenarnya
dalam ajang lomba inovasi tersebut, SMP 8 masuk dalam 15 nominasi se kota
Probolinggo, ‘dengan inovasi yang kami buat, akhirnya SMP8 berhasil menjadi
juara 3 se kota Probolinggo.”Ujarnya.
Prestasi siswa SMP 8 kota Probolinggo dalam ajang Diksun Mama tahun 2019. |
Lebih
lanjut Rudito menambahkan bentuk inovasi ini berupa pemanfaatan alam berupa
memanfaatkan daun, akar dan lainnya yang dijadikan motif didalam kain. “Ecoprint
ini sebuah inovatif menggunakan daun segar untuk digunakan sebagai bahan warna
dan motif pada sarana kain. Begitu pula dengan lomba Diksun yang memanfaatkan
lokasi penelitian disungai Kelurahan Kedung Galeng Wonoasih. Detektif sungai
ini meneliti sejauhmana kdar air yang ada disungai tersebut, termasuk faktor
pencemaran yang ada dilokasi ini.”tambahnya.
Dari rentetan
prestasi yang ada di sekolah ini, setidaknya SMP 8 kota Probolinggo telah mampu
memberi sumbangsih bagi perkembangan inovasi khususnya dunia pendidikan di kota
Probolinggo. “Mudah mudahan prestasi akan memicu harapan harapan berikutnya
untuk berprestasi lebih banyak lagi, terlebih prestasi dalam bidang
akademik.”Pungkasnya, (Suh)