Dana BUMDes Mandek Warga Prihatin Dengan Keuangan


TULUNGAGUNG - BUMDes diharapkan dapat berkembang secara baik sesuai yang diamanahkan oleh undang undang mengelola keuangan BUMDes dengan benar dan transfaran. Demi berkembangnya ekonomi dimasyarakat, maka pemerintahan desa Talang Kecamatan Sendang melalui sekretarisnya, indro menyerahkan berupa dana  senilai Rp 20 juta tahun 2019.  

Berdasarkan informasi yang diterima dari warga inisial Y, bahwa dana BUMDes yang diserahkan kisaran Rp 10 juta yang  diujudkan Rp 7,5 juta, terangnya melalui whatsapp. Menangkap informasi yang disampaikan warga, media ini melakukan investigasi. 

Seperti dikatakan Andik yang mengaku sebagai mantan pegawai hotel ke hotel, bahwa Endang  seketaris BUMdes adalah istrinya berada dirumah setiba di dalam Endang lagi sibuk, kilahnya, sedangkan Sriah kaur umum lagi bepergian arisan bendahara desa. Endang yang juga sebagai perencanaan BUMDes tidak begitu memahami, yang lebih tahu Betty (ketua BUMDes) anak dari sekretaris desa, " coba tanyakan kesana, Kalau saya memang tidak suka masuk dipemerintahan cukup dibalik layar", pungkas mantan pegawai hotel narita, Rabu (7/8). 

Tidak lama kemudian saran dan petunjuknya koran ini menemui Betty dirumah, namun, masih di koperasi sekar PNM pasar dono tempat Betty bekerja, sekdes sendiri absen ke kantor Kecamatan, ucap pria disana.   

Betty AcountOfficer koperasi sekar PNM yang berhasil ditemui dikantornya, pada Kamis 8/7 malam menjelaskan, sebenarnya sudah lama mau mengundurkan diri jadi ketua melihat BUMDes tidak ada perkembangan, selain ingin pokus di koperasi sekar PNM. Dengan pengangkatan dirinya sebagai ketua BUMDes dari awal  menurutnya kurang pas lebih baik mengundurkan diri dari pada kekuatiran yang dirasakan. 

Ketika ditanya  dana Rp 20 juta ia membenarkan, tapi, yang Rp 10 juta, dan yang diujutkan Rp 7,5 juta, sarannya agar menanyakan langsung  ke pak kades, yang jelas yang dibelanjakan hanya laptop, printer diserahkan sekretaris ke orang suruhan pak kades digunakan untuk kegiatan PTSL sebelum berlangsungnya pilkades serentak, untuk ATK berupa ( bolpoin ) ada di kantor desa, dengan sisa dana tanya ke pak kades, saya tidak tahu, mas,  bendaharanya BUMDes adik pak kades bernama Sulis, "ucapnya. 

Penyerahan dana hingga pengelolaannya sepeserpun dirinya tidak menyelewengkannya, sekarang ini saya masih bingung bagaimana pertanggung jawaban sebagai ketua, lebih baik mengurus pengunduran diri biar pokus kerja dengan pekerjaan ini ( koperasi sekar PNM ), imbuh wanita yang minim pengalaman. 

Sejak disahkannya uu desa nomor. 6 tahun 2014 tentang desa, oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  BUMdes adalah salah satu pendorong ekonomi desa yang siap menjadi kekuatan ekonomi terdepan bersipat transfaran dengan dana yang ditransfer dari rekening APBN ke desa diantaranya  BUMdes. 

BUMdes lahir berawal atas kehendak seluruh warga desa yang diputus melalui musyawarah desa ( Musdes ) forum tertinggi. Dalam melahirkan sebuah keputusan mulai dari nama lembaga dan pemilihan pengurus hingga jenis usaha yang akan dijalankan. Ada dua pertemuan di dalam proses yang melibatkan  warga desa perwakilan. 

Pertama sosialisasi pembentukan tim mengawal seluruh proses pembentukan dengan melahirkan berbagai macam keputusan final dan tanggung jawab semua proses adalah Pemerintah desa sebagai penyelenggara, sungguh miris bila ini dilanggar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dapat dikatakan dugaan KKN ( Kolusi Korupsi Nepotisme ) dan sanksinya, bagi siapa yang melakukan penyelewengan dana BUMdes walau itu kecil sanksinya Hukum dan jangan coba coba bermain dengan keuangan BUMdes disana ada Kejaksaan, Kepolisian, media, warga masyarakat berhak mengawasi, terang warga. (Rid/Nan) bersambung..
Lebih baru Lebih lama
Advertisement